Tuhan tidak menghendaki seorang dari anak-anak hilang, salah satu bentuknya adalah tantangan bagi dunia sekolah yang diwarnai tindakan kekerasan. Negara melalui Undang-undang 23 tahun 2002 pasal 54 tentang perlindungan anak diseburkan bahwa anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilingdungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah, atau teman-teman di dalam sekolah yang bersangkutan atau lembaga pendidikan lainnya.
Banyak lingkungan sekolah tidak seramah harapan anak.
Allan L Bean memberikan penjelasan tanda tanda anak yang menjadi korban bullying. Tanda itu adalah :
Sekolah dan Pekerjaan Sekolah
Sumber : weruah.wordpress.com/2010/11/26/bullying-di-lingkungan-anak/
Publikasi Perdana ~> Fri, 26 Nov 2010 02:58:27 +0000
- Kehadiran di sekolah (presensi) berubah.
- Minat belajar berkurang.
- Prestasi tiba-tiba menurun.
- Prestasi yang tiba-tiba meningkat pesat.
- Kesulitan konsentrasi di dalam kelas.
- Saat istirahat, keluar kelas dengan lambat, dan masuk kelas dengan cepat.
- Gagal belajar atau belajar tidak normal.
- Malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
- Keluar dari kegiatan ekstrakurikuler yang ia senangi.
- Menyendiri, atau mengisolasi diri.
- Miskin atas kemampuan interpersonal.
- Jarang memiliki teman. Tidak populer.
- Tidak suka humor atau melontarkan humor yang tidak tepat.
- Sering menjadi bulan-bulanan atau ledekan teman-temannya.
- Menjadi bahan dorong-dorongan, tendang-tendangan, pukul-pukulan teman tanpa dapat melindungi diri sendiri.
- Memiliki ciri-ciri berbeda yang membuat ia tersisih dari kelompok sebaya.
- Bahasa tubuh korban bisa terlihat dari gelengan kepala, tatapan mata, dan ketidakmauan untuk bergabung dengan teman,
- kerap minta ditemani orang dewasa saat makan siang atau waktu senggang lainnya.
- Terus menerus bercanda, menganggu teman, tidak tahu kapan mesti berhenti,
- Mendadak melakukan bullying terhadap teman lainnya.
- Sering sakit.
- Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, dll.
- Terdapat luka bekas cakaran, memar, baju kotor dan lusuh tanpa alasan jelas.
- Tiba-tiba gagap berbicara.
- Mengalami gangguan fisik.
- Pola makan berubah.
- Janggal, tidak biasa, tidak pandai berolahraga.
- Perilaku atau suasana hatinya berubah secara mendadak.
- PAsif, kaku, pendiam, malu, cemburu, menarik diri.
- Tidak percaya diri.
- Terlalu sensitif, hati-hati, terlalu bergantung.
- Khawatir, gugup, takut, merasa tidak aman.
- Mudah dan sering menangis. Suasana hati mudah berubah.
- Menyalahkan diri untuk masalah-masalah dan kesulitan yang dihadapi.
- Terlalu hati-hati atas keselamatan diri, menghindar tempat tertentu di sekolah.
- Berbicara tentang keinginan melarikan diri.
- Berbicara tentang bunuh diri atau keinginan bunuh diri.
Kita boleh berharap dan berdoa bagi mereka yang bertumbuh menjadi pembuat masalah -- sampah masyarakat berubah menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan mengalami perjumpaan dengan Mesias Juruselamat, namun tindakan pertolongan dini adalah bagian dari tanggungan jawab bersama. Seorang anak mendapatkan perhatikan serius, bahkan anak-anak adalah model orang yang empunya kerajaan Allah.
Matius 19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Yesus menghargai anak-anak dan bersikap adil sehingga menolok menjauhkan anak-anak dengan berfokus kepada "orang dewasa".
Yesus adil dalam perhatian antara anak dan orang dewasa sehingga penghargaan Yesus terhadap anak-anak dirasakan oleh anak-anak dan anak-anak melihat sosok Yesus yang adil dalam berbagi perhatian dan kasih-Nya. Perhatian Yesus membuat-Nya akrab dengan anak -- otomatis mendengar keluhan dan menberi nasehat untuk anak-anak. Contoh teladan Yesus yang akrab dengan anak-anak adalah suatu teladan dan tindakan yang mendorong anak hidup dalam anti kekerasan.
A. M. Sirait, menyarankan beberapa hal yang harus dilakukan mencegah bullying dalam kapasitasnya sebagai Sekjen Komnas Perlindungan Anak. Tips itu adalah :
- Bila anak melakukan kesalahan, beri saksi mendidik.
- Beri teguran halus bila anak melakukan kekerasan.
- Ajarkan empati sosial sejak dini pada anak.
- Jadikan diri Anda (orang tua) tempat curhat yang menyenangkan bagi anak-anak.
- Dampingi anak saat menonton televisi, mengigat banyak sekali tayangan yang memperlihatkan adegan kekerasan dan umpatan yang berisi kata-kata kasar.
- Jadikan diri Anda contoh atau panutan yang baik bagi anak.
- Buat aktivitas atau kegiatan menyenangkan saat di rumah.
- Ajari anak cara mempertahankan dan melindungi diri.
- Segera tanggapi ketika anak terlibat dalam kekerasan.
- Laporkan kepada instansi terkait ketika anak menjadi korban bullying.
- Upayakan penyelesainan secara kekeluargaan jika terjadi bullying.
Sejumlah nasehat Firman Allah agar kita diam dalam damai sejahtera Allah sekaligus ikut menjawab permasalah bullying antara lain :
- Tanamankan bahwa rencana Allah memberikan damai sejahtera. Yer 29:11.
- Tuhan adalah sumber damai sejahtera. Rm 15:13; Fil 4:9
- Hidup dalam kebenaran dan kejujuran . Yesaya 32:17 ; Mikha 2:6.
- Hidup dalam kasih, kesetian dan keadilan . Mzm 72:7; 85:11.
- Hidup percaya. Yes 26:3; Rm 5:1.
- Hidup perhatikan Perintah Tuhan. Yes 48:18.
- Hidup lakukan Firman. Kis 10:36.
- Hidup kudus . Ef 2:14
Peran serta mencegah bullying, meskipun tidak berarti -- dapat memberi dampak atau sekurang-kurangnya ada usaha ke arah sana sebab tindakan bullying dapat membuat sebuah generasi penerus hilang -- Bapa tidak ingin seorang anakpun hilang akibat kekerasan yang dapat menhasilkan siklus kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar