Hati Nurani
Hati nurani adalah bagian internal yang sangat essensial. Ia tidak berada di luar individu, tetapi di dalam dirinya. Jika dikatakan bahwa tidak memiliki hati nurani maka keadaan itu menjadi ancaman bagi dirinya maupun bagi orang lain. Hati nurani sinomin dengan hati kecil, kata hati atau suara hati. Hati kecil mempunyai pengaruh yang besar dalam sikap seseorang.
Baker's Dictionary of Christian Ethics, menyatakan bahwa hati nurani berarti:
- Saksi dalam hati terhadap tanggung jawab moral.
- Suatu bagian dari kapasitas manusia untuk membedakan baik dan buruk.
- Hati nurani menuntun kepada pengambilan keputusan yang mengarah kepada dimensi dimensi moral.
- Suatu bagian dalam batin yang memberi kesan moral yang baik terhadap tindakan dan prinsip prinsip. ( Yoh 8:9; Kis 23:1; 24:16)
- Ia mengandung nilai nilai moral dalam batin sebagai bingkai spritual ( Tit 1:15; Ibr 9:14; Rm 9:11)
Dalam perjanjian lama, hati nurani merupakan faktor intropeksi diri ( 1 Sam 24:5; 2 Sam 24:10; Mzm 16:7) sedangkan dalam perjanjian baru mempunyai signifikasi sentral bagi manusia untuk mengetahui siapa dirinya terhadap Allah ( Kis 24:16; 2 Kor 1:12; 1 Tim 1:5; 2 Tim 1:3; Rm 2:14-16).
Hati nurani ada juga yang jahat. ( 1 Tim 4:2l Tit 1:15) Hati nurani memberi arahan kepada tindakan moral, sehingga hati nurani perlu dilatih dan diasah melalui pembiasaan. Seringkali Tuhan memakai hati nurani kita untuk memperingatkan patut tidaknya suatu tindakan kita sehingga hati nurani sering menjadi hakim bagi seseorang.
Hati nurani sebagai pertimbangan dan evaluasi etis. Hati nurani bertindak sebagai monitor dalam diri kita dan membedakan benar dan salah, serta membantu menerapkan standar standar moral. Hati nurani meliputi komponen mental, emosional, dan kehendak untuk membuat keputusan etis, serta menguji layak tidaknya suatu perbuatan yang akan dilakukan. Hati nurani akan sangat dilatih dalam pembiasaan diri mengenal Tuhan dan Firman-Nya. Melalui Firman Tuhan maka hati nurani akan peka terhadap kehendak dan pemikiran Tuhan.
Pustaka : D.E.Naat, Etika Kristen, Bandung: Tiranus, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar