Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Hosea 6:3
Spirit
Arus Hayat
Fresh Juice
Our Daily
English
Mandarin
Russia
Bread
Thailand
Indonesia
Cambodia
Help make a difference in the lives of children in need. Now is the time to sponsor a child.
Yudas 1:25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Senin, 10 Juni 2013

Siapakah Allah? Yahweh atau Ilah Kafir, Suatu model tanggapan Alkitabiah.

Siapakah Allah itu : Yahweh atau Ilah Kafir? adalah karya tulis Laurence D. Waterman dan C.W. Ellsworth terhadap Robert Morey. Blog ini hanya menyajikan tinjauan dari sudut pandang  etimologi saja. 

Topik siapa "Allah" sesuatu isu yang menarik di kawasan Asia Tenggara.  Allah dari sudut pandang Etimologi. ( Ringkasan ) Waktu menyelidiki nama Allah dari sudut pandang etimologis, ada baiknya kita mengigat prinsip linguistik : arti kata ditentukan oleh pengunaan kata, bukan etimologinya ( latar belakang suatu istilah ). 

Dalam bahasa Inggeris ada banyak contoh yang baik mengenai prinsip ini. Misal "hussy" ( perempuan yang sangat nakal ) berasal dari istilah "housewife" (ibu rumah tangga ), tetapi kedua istilah itu jelas mempunyai makna yang berbeda sama sekali! Robert Morey mengabaikan prinsip ini dalam diskusinya mengenai asal-usul Allah. Dalam bukunya, The Islamic Invasion, Morey berpendapat bahwa "Allah" itu tidak lain dari Sin, dewa bulan bangsa Arab kafir. Ia mendasarkan argumennya atas pernyataan yang masih dapat diperdebatkan bahwa "Allah" adalah kependekan dari " al-ilah", atau "sang tuhan," gelar pra Islam bagi ilah tertinggi. 

Ketika Morey membaca prasasti kuno yang menyebutkan bahwa dewa bulan Sin , ilah utama dalam panteon Arab Selatan, juga bergelar al-ilah, ia langsung menyimpulkan bahwa Allah berakar dari dewa bulan kafir ini. Kalaupun hal ini benar, Morey melompat jauh sekali dari situ kepada kesimpulannya bahwa "Islam tidak lain dari kultus dewa bulan yang dihidupkan kembali .... penyembahan berhala belaka". Kalaulah nama "Allah" sudah dipakai oleh orang Arab kafir sebelum zaman Muhammad, apakah ini berarti seluruh pemahaman pra-Islam tentang Allah itu keliru, sehingga istilah ini takkan pernah bisa menunjukkan muatan yang lebih selaras dengan kebenaran Tuhan? Jika demikian, hal itu akan sangat mengejutkan bagi orang Kristen Arab, atau orang Kristen di Indonesia, yang selalu memakai kata "Allah" dalam ibadat Kristianinya. Mereka sudah memakai sebutan ini sebelum zaman Muhammad, sebelum Islam ada. 

Disini kita pun perlu mengetahui satu fakta tambahan, fakta yang diabaikan . Al Quran memgambarkan bangsa Arab Kafir sebagai oranng orang beriman kepada "Allah" dalam pemahaman mereka Allah adalah Pencipta langit dan bumi, matahari dan bulan. Dalam keadaan gawat mereka kadang kadang berdoa kepada-Nya juga. Pada saat yang bersamaan, bagaimanapun, bangsa Arab kafir menolak Dia karena lebih menyukai berhala-berhala dan ilah-ilah yang dapat mereka manfaatkan demi kepentingan mereka sendiri. Mereka seperti bangsa kafir yang dikecam oleh Paulus dalam Roma 1:21 : "sekalipun mereka mengenal Tuhan, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Tuhan". Ketika sejumlah Arab kafir menjadi Kristen, mereka terus memakai istilah untuk Tuhan ( "Allah") yang sudah mereka kenal. Tetapi sebagai orang Kristen pemahaman mereka tentang Allah, Sang Pencipta, diselaraskan dengan kebenaran Alkitabiah. 

Kembali kepada Robert Morey, kita melihat bahwa Morey mengecam pratik yang sebenarnya menjadi model bagi kita di dalam Kitab Suci sendiri. Argumen-argumennya menyiratkan bahwa gelar bagi Tuhan yang dipakai di dunia kafir tidak boleh dan tidak dapat dipungut dan "diisi ulang" dengan muatan yang lebih Alkitabiah. Jika demikian halnya, tentulah penulis Perjanjian Baru membuat kesalahan yang besar ketika memungut kata Theos, yang dipakai oleh para filsuf-filsuf Yunani kafir seperti Xenophanes, Plato dan Aristoteles. Tetapi Theos dipakai banyak pengungkapan tertinggi Tuhan tentang diri-Nya, sehingga kita merasa bebas menerjemahkan istilah itu sebagai "Tuhan" 

Dalam interaksi Abram dengan Melkisedek, kita juga melihat kesudian di pihak wakil Tuhan untuk berinteraksi secara positif dengan kebenaran Tuhan, bahkan ketika pesan itu disampaikan dengan nama ilah yang dipakai dalam paham kekafiran bangsa Kanaan. Abram bukan hanya menerima berkat dalam nama El Elyon, ia malah memberikan persembahan sepersepuluh kepada imam dari EL Elyon itu. Ia bahkan bertindak lebih jauh dengan mengangkat tangan dan bersumpah secara sukarela dalam nama El Elyon. 

Prinsip Alkitabiah agaknya sebagai berikut: jika suatu kelompok etnik punya nama yang berbeda untuk Tuhan Yang Mahatinggi, "Pencipta langit dan bumi," kita harus mempertimbangkan dengan hati hati apakah nama itu merupakan sarana yang paling tepat untuk menyampaikan kebenaran Injil yang penuh kuasa. 

Kita dapat mengadakan satu pengamatan penting lagi mengenai alur pemikiran Morey. Dengan melarang pemungutan nama kafir, tanda sadar ia sedang mengecam dirinya sendiri, karena ia pun mengunakan kata "God", yang akar etimologisnya tidaklah lebih murni daripada "Allah" Istilah "God" yang diambil dari istilah Jerman Gott, dipakai oleh orang Eropa pra-Kristen untuk mengambarkan "suatu objek penyembahan" Kita dapat menduga bahwa istilah itu merujuk kepada dewa tertinggi. 

Kita juga dapat menduga bahwa ibadat Eropa kafir tidaklah lebih Alkitabiah daripada ibadat orang Arab kafir. Dengan demikian tersirat dari argumen Morey bahwa istilah "God" layak dipakai, tetapi "Allah" tidak. Terkandung pula anggapan tersembunyi yang patut disayangkan bahwa kata Eropa untuk ilah kafir lebih baik daripada kata Arab untuk ilah kafir. 
Etnosentrisme yang tidak disengaja ini agaknya terjadi karena Morey begitu akrab dengan Kekristenan Barat tetapi tidak akrab dengan Kekristenan Timur Tengah.







Sumber: weruah.wordpress.com/2009/09/10/siapakah-allah-1yahweh-atau-ilah-kafir-suatu-model-tanggapan-alkitabiah/ 
Publikasi : Thu, 10 Sep 2009 04:50:45 +0000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Anda memiliki saran dan usulan terhadap blog ini, 
Jika ada mohon agar dapat disampaikan. 
Saran dapat disampaikan melalui

1. Facebook.

2.Twitter


3. Email Send mail
"Berilah nasihat, pertahankanlah hak, jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
Yesaya 16:3

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu


Prayer Cycle
11 May - 17 May 2014
EHC Prayer

Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa
Kalender Doa Bulan April

Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya (Yeremia 24:7)

Tetaplah berdoa
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."