Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Hosea 6:3
Spirit
Arus Hayat
Fresh Juice
Our Daily
English
Mandarin
Russia
Bread
Thailand
Indonesia
Cambodia
Help make a difference in the lives of children in need. Now is the time to sponsor a child.
Yudas 1:25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Rabu, 15 Januari 2014

Perjanjian Garam Kasih Karunia



Markus 9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. // Sepse gjithkush duhet të kripet me zjarr, dhe çdo fli duhet të kripet me kripë. // πᾶς γὰρ πυρὶ ἁλισθήσεται.

Semua Injil Sinoptik menulis bahwa umat-NYA adalah garam dunia, namun Markus mendahului pernyataan bahwa umat-Nya adalah garam dunia didahului dengan setiap orang akan digarami oleh api. Pernyataan "digarami oleh api" dilanjutkan dengan menjadi garam dunia. "Markus 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." // Kripa është e mirë, por nëse kripa bëhet e amësht, me se do t'i jepni shijen? Kini kripë në vetvete dhe jetoni në paqe njëri me tjetrin!''. // καλὸν τὸ ἅλας ἐὰν δὲ τὸ ἅλας ἄναλον γένηται ἐν τίνι αὐτὸ ἀρτύσετε; ἔχετε ἐν ἑαυτοῖς ἅλα καὶ εἰρηνεύετε ἐν ἀλλήλοις."  Dalam bahasa Albania atau juga King James,  isi MArkus 9:49.  "Sepse gjithkush duhet të kripet me zjarr, dhe çdo fli duhet të kripet me kripë" berarti "Untuk setiap orang akan digarami dengan api, dan setiap pengorbanan akan digarami dengan garam."

Kitab Injil Markus menyatakan bahwa setiap orang akan digarami oleh api! Dalam Markus kosa kata api yang mengarami setiap orang didahulu dengan pernyataan "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. (Markus 9:42) Penghukum dilakukan dengan mengunakan api dengan dimasukkan ke dalam api, lihat:
  • Markus 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
  • Markus 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
Apakah setiap orang akan dihukum masuk neraka karena setiap orang akan digarami oleh api? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, muncul suatu pertanyaan apakah digarami dengan api identik dengan dimasukkan ke dalam api?
Garam yang biasa di pakai sebagai bumbu masakan atau bahan yang mengasinkan sesuatu apakah saat melakukan pengaraman tersebut sama dengan memasukkuan makanan ke dalam larutan garam seperti yang ada di daerah muara sungai atau laut?
Digarami api berbeda dengan dimasukkan ke dalam api seperti yang di alami kisah orang yang menyesatkan anak kecil.

People's New Testament menyatakan bahwa digarami api digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan penderitaan, penganiayaan, percobaan, gangguan apapun. Digarami api berbeda dengan dibuang ke dalam lautan api di Neraka. Digarami api adalah suatu masa dimana Allah mengizinkan penderitaan, penganiayaan dan hal yang sejenis menimpa sebab sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka manusia berada di bawah tekanan dan kuasa dosa dan kematian, kesukaran adalah sesuatu yang lazim dialami.

Manusia yang berdosa telah mendapatkan konfirmasi bahwa suatu saat kelak segala perbuatan yang dilakukan akan dihakimi, dan kematian kekal adalah resiko buruk yang harus dihadapi dan penderitaan sudah hadir dalam kehidupan manusia.

Perhatikan Kejadian:
  • 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
  • 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
  • 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
  • 3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
  • 3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Selain setiap manusia digarami api, perlu diperhatikan juga setiap pengorbanan harus digarami dengan garam memiliki kesejajaran dengan :
  • Imamat 2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
  • Bilangan 18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
Kitab Taurat memerintahkan agar setiap pengorbanan yang dilakukan harus mengunakan garam. Mengapa?  Apakah kaitannya dengan setiap orang akan digarami oleh api dengan setiap orang harus memberikan persembahan? Bukankah hal itu diperintahkan ? {lihat Yehezkiel 43:24 Engkau harus membawanya ke hadapan TUHAN dan imam-imam harus menaburkan garam ke atasnya dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.} Setiap pengorbanan setiap akan digarami dengan garam; mengacu Imamat 2:13 . "Dengan segala persembahan, harus mempersembahkan garam", Melalui pengaraman korban yang disajikan menjadi awet dan korban yang disajikan dapat dibakar dengan lebih baik sehingga lebih meningkatkan tingkat kematangan dan kemurnian. Garam yang dipergunakan dalam acara pengorbanan haruslah yang khusus. (Keluaran 30:35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.Bandingkan dengan II Tawarikh 13:5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?) Siapa yang menyesatkan dan atau tidak memotong anggota menyinggung, berakibatnya dilemparkan ke dalam neraka, harus, seolah-olah, dibuang dengan api, diawetkan, sehingga tidak dikonsumsi karena sudah bukan digarami tetapi dibuang ke lautan, sedangkan setiap korban persembahan  digarami dengan jenis garam lain yaitu garam perjanjian, yang berasal dari kasih karunia Ilahi, yang memurnikan.

Kisah Nabi Elisa mengambarkan perjanjian garam dari kasih karunia dalam memyembuhkan, menyehatkan dan mencegah kematian mengunakan garam. (II Raja-raja 2:20,21 Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi.")

Perjanjian garam kasih karunia , diterangkan oleh Nabi Yesaya. (Yesaya 1:25 Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.) Yesus datang menjelaskan kembali hukum perjanjian garam bahwa manusia digarami oleh api harus mempersembahkan korban yang digarami oleh garam yang kudus.

Dalam keadaan yang tertekan, menderita, dianiaya..... manusia harus mempersembahankan sesuatu yang kudus melalui dirinya sebab aturannya "Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu" dan garam itu adalah sesuatu yang baik.
Paulus memberikan penjelasan bahwa umat Tuhan harus dapat mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.  (Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! perintah ini memiliki kesejajaran dengan yang ditetapkan Tuhan kepada Kain  (Kejadian 4:6-7 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.)

Yesus Kristus Tuhan telah menyatakan bahwa kamu adalah garam dunia karena didalam diri Anda hadir Roh Allah yang dijanjikan itu yang mengajar untuk hidup senantiasa dibaharui yang menghasilkan kebaikan yang dihasilkan bukan oleh kekuatan manusia untuk melakukannya. (Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,)
Manusia yang digarami oleh api yang melibatkan sesama manusia yang membuat menderita, marah, rupa rupa hal yang tidak nyaman dan menyakitkan harus tetap melakukan hal yang baik yakni mengampuni sengan tulus agar selalu dapat hidup berdamai yang seorang dengan yang lain. Hal ini hanya dapat dikerjakan bila hidup bersedia dipimpin oleh Roh Allah. (Galatia 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,)

Nasehat Tuhan Yesus dalam kasus perjanjian garam adalah bila garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? berarti bila kehilangan fungsi garam, maka umat Allah tidak menhasilkan manfaat dan akan dibuang. Dia memberikan Terang sebab dalam Terang ada kebenaran, keadilan dan kebaikan dimana dalam garam tersimpan aneka yang baik untuk hidup manusia.

Perjanjian garam dimana umat-Nya adalah garam dunia dimana hidupnya digarami oleh api dan mempersembahkan korban dengan mengunakan garam kudus akan hasilkan keadaan seperti garam yang dibakar akan semakin mengkristal!? Ya, ini adalah salah satu keistimewaan garam yang tidak begitu kita perhatikan. Kristal-kristal garam itu akan terlihat jelas diantara abu benda-benda lain yang mudah terbakar.

Tuhan meminta kita menjadi seperti garam, bukan hanya asin namun juga teruji oleh api pencobaan dan pengujian. Bukankah orang benar akan semakin bersinar jika teruji oleh api pencobaan dan pengujian? Contoh nyata tentang mereka yang kepercayaannya benar-benar diuji oleh api adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dapur api pengujian Tuhan bagian hidup yang tidak dapat dihindari untuk memunculkan yang terbaik dari yang baik dalam diri kita. 

Sumber: weruah.wordpress.com/2012/02/18/perjanjian-garam-kasih-karunia/
Publikasi: Sat, 18 Feb 2012 06:10:16 +0000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Anda memiliki saran dan usulan terhadap blog ini, 
Jika ada mohon agar dapat disampaikan. 
Saran dapat disampaikan melalui

1. Facebook.

2.Twitter


3. Email Send mail
"Berilah nasihat, pertahankanlah hak, jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
Yesaya 16:3

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu


Prayer Cycle
11 May - 17 May 2014
EHC Prayer

Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa
Kalender Doa Bulan April

Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya (Yeremia 24:7)

Tetaplah berdoa
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."