Dengarlah,
hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa. (ul 6:4)
Kata ini adalah adalah ucapan Musa yang telah berjumpa
dengan Tuhan Allah, Musa dicatat dlam Alkitab bahwa Musa dapat berhadapan muka
dengan muka saat berbicara dengan ALLAH. {Dan TUHAN berbicara
kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada
temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun,
seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu (Keluaran 33:11).}
Musa
adalah pembebas bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Menjelang akhir
pelayanannya, Musa memberikan pengajaran tentang keesaaan TUHAN. Keesaan Tuhan
oleh Musa dikatakan bahwa TUHAN itu Echad. Ehad adalah proklamasi Allah
melalui Musa bahwa deklarasi keesaan Tuhan melawan politeisme, dan
menunjukkan bahwa TUHAN itu bukanlah satu dalam makna bilangan (Yachid). Echad
adalah satu kesatuan yang utuh tak dapat dipisahkan. Alkitab menunjukkan bahwa
pengunaan kata Echad hanya diperuntukkan untuk ALLAH dan manusia yang masuk
dalam pernikahan ideal yang sesuai dengan rancangan Allah terhadap pernikahan manusia.
(Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging Kej 2:24)
Pernyataan
ini menegaskan bahwa TUHAN, Allah Israel benar-benar Allah, dan tidak ada
lainnya. Dia, dan Dia sendiri, adalah TUHAN (Yahweh) Allah, mutlak dan
menjadikan segala seuatu, Dia otoritas
tunggal wahyu bahwa Ia telah menjadikan Israel sebagai manifestasi kehendak-Nya
dan atribut. Ini menegaskan bahwa TUHAN, Allah Israel benar-benar Allah, dan
tidak ada lainnya. Dia, dan Dia sendiri, adalah TUHAN (Yahweh) Allah, mutlak
bersebab, Dia yang telah, melalui pemilihan-Nya dari mereka, membuat diri-Nya
dikenal ke Israel.
Alkitab
berbicara tentang Allah selalu mengunakan kata Echad dan tidak satupun mengunakan
kata yachid. Kata yachid hanya ditujukan kepada ciptaan Allah, seperti manusia
( Hakim Hakim 11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah
anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta
menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya
laki-laki atau perempuan.) Keesaan Tuhan senantiasa mengunakan kata tidak
pernah mengunakan kata Yachid.
Musa
pewarisan iman dan berkat Abraham mengenal Allah yang disembah Abraham dengan
benar, bahkan berhadapan muka. (Matius 22:32 Akulah Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang
hidup.") Bukankah keesaan Tuhan sudah muncul sejak Kejadian?
(Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.") Allah yang menciptakan manusia
adalah Allah yang satu dalam merencanakan, satu dalam tindakan yaitu
menciptakan alam raya dengan manusia sebagai fokus utama karya-Nya. Dia
berkomunikasi dengan diri-Nya sebab Dia adalah satu kesatuan yang kemudian
dikenal dengan istilah Allah Trinitas.
Manusia
diciptakan Allah segambar dengan Allah. Allah
telah menciptakan manusia segambar dengan-Nya. Manusia dibentuk dari tiga
bagian yaitu tubuh, jiwa dan roh yang merupakan satu kesatuan namun Alkitab
menyatakan bahwa manusia adalah sosok yang disebut Yachid kecuali jika menjadi
satu kesatuan misal dalam pernikahan sedangkan TUHAN selalu mengunakan kata
Echad.
Konsep
Echad adalah konsep asli yang diajarkan oleh Musa. Dalam Perjanjian Baru kita
mengenal adanya satu baptisan yang dilakukan atas nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Hal ini membuktikan bahwa Perjanjian Baru sesuai dengan Perjanjian Lama
dalam proses penciptaan yang melibatkan wayyar Elohim, Weruah Elohim dan Elohim
sendiri. Dalam Perjanjian Baru, Injil Yohanes 5:18 menyatakan " Sebab
itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja
karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah
adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan
Allah".
Allah yang Echad adalah Allah yang telah menyatakan diri kepada manusia yang bersifat yachid dan tidak dapat sempurna menjadi echad sekalipun mereka masuk dalam lembaga ikatan pernikahan karena kegagalan manusia menjalani kesatuan dengan sempurna karena cacat dan dosa serta kelemahan dan membawa dan mengiring TUHAN yang sempurna dan Echad ditolak dan di bawa masuk ke dalam pola manusia yang yachid.
Tuhan bukanlah manusia. Dia adalah Echad yang melampaui batas berpikir manusia. Dia satu-satunya yang Echad.... semua ciptaan-Nya termasuk setan, malaikat, hewan merupakan yachid. Namun mereka yang yachid diberikan sarana mengenal Allah yang Echad misal melalui lembaga pernikahan namun lembaga ini telah dirusak oleh manusia juga sehingga tidak dapat melihat keajaiban dan keindahan DIA yang ECHAD. Hanya melalui Firman-Nya, kita melihat dan mengagumi ALlah Yang Echad.... ALLAH yang ESA dalam kesempurnaan ALLAH yang tidak dapat ditiru oleh siapapun juga baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar