- Demonstrasi, seperti membersihkan Bait Allah dan mencuci kaki para murid.
- Mengunakan objek, seperti menghadirkan anak kecil atau mengunakan pohon ara yang layu.
- Menulis di tanah, meski tidak jelas dilaporkan Injil apa yang ditulis-Nya.
- Memberi contoh, seperti kehidupan doa-Nya yang mengugah para murid ingin meniru.
- Pernyataan, yang bersifat langsung, provokatif, peringatan, pengkontrasan, dorongan dan ringkasan.
- Pertanyaan, retoris, tanya-jawab, permintaan dan yang langsung.
- Amsal dan kata-kata bijak.
- Kutipan dari kitab suci Perjanjian Lama.
- Perumpamaan, cerita dari kehidupan sehari-hari.
- Mengemukakan argumentasi.
- Ilustrasi, seperti burung-burung di udara, bunga bakung di padang, dll.
- Pernyataan dan kisah hiperbolis, memancing perhatian tokoh agama.
- Metafora / simile.
- Paradoks/ ironi, kisah yang bertentangan sifatnya memancing pikiran.
- Permintaan, tidak jarang Yesus mengajukan permintaan kepada audiens-Nya.
- Suasana diam (silence).
- Mengajukan pertanyaan, Dia membuka diri agar murid mengajukan pertanyaan.
- Dia mendorong murid untuk membuat pernyataan.
- Dia memberanikan mereka berpikir.
- Dia membangun keberanian mereka melibatkan diri dalam tugas.
- Dia mendorong murid untuk menghadapi realitas dan isu kritis.
- Memberikan ujian seperti peristiwa kritis di danau atau masalah kelaparan.
Pustaka : Warren S. Benson, "Christ the Master," dalam Foundations for the Future, Moody Press, 1991.
Sumber : weruah.wordpress.com/2009/11/07/metode-kreatif-yesus-menurut-warren-s-benson-ringkasan/
Publikasi perdana ~> Sat, 07 Nov 2009 03:47:20 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar