Surat Yakobus menyatakan bahwa bahwa yang melakukan hukum yang diajarkan oleh TUHAN akan berbahagia oleh perbuatannya. Pernyataan yang disampaikan bukan semata-mata doktrin dan atau ajaran melainkan adalah hukum kegiatan dalam pendidikan yang diajarkan Yesus.
John Milton Gregory menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pikiran yang satu ke pikiran yang lain, seperti halnya kita memindahkan barang karena pemikiran bukan objek yang dapat dipegang dan ditangani.... ide-ide harus dipikirkan berulang-ulang, pengalaman harus dialami berulang-ulang.
Pengalaman yang berulang-ulang dialami saat melakukan Firman Tuhan yang berakhir dengan kebahagiaan yang dirasakan penulis Yakobus menjadikan pernyataan bahwa berbahagialah adalah suatu fakta yang nyata.
Mendengar dan melakukan adalah suatu proses yang selalu diulangi sebagaimana bila dalam pendidikan yang Yesus lakukan dimana peran Yesus antara lain:
- Menunjukkan kesalahan saat melakukan tugas kegitan atau program kerja yang disusun-Nya dengan persyaratan ada hubungan dan kepekaan dengan Yesus sehingga dapat dialakukan lebih baik atau tepat.
- Pengalaman akibat suatu tindakan melakukan kegiatan melakukan Firman Tuhan haruslah bersedia dikoreksi oleh Yesus.
- Dalam kegiatan praktek melakukan sesuatu tidak tertutup kemungkinan melakukan kesalahan yang merusak sehingga kesetiaan berjalan bersama Yesus membuat kita lebih peka dan mengerti rencana-Nya, keinginan-Nya dan tugas-Nya baik yang bersifat umum dan unik dengan benar.
- Yesus memberikan pengarahan dan petunjukan melakukan Firman-NYA tanpa pemaksaan sehingga melakukan apa yang diajarkan Yesus adalah tindakan yang penuh kesadaran.
- Yesus memberikan kegiatan dengan memberitahukan kegunaan dan manfaat serta penerapan dimana Yesus selama riga tahun bersama-sama dengan murid-murid-NYA dan Roh Kebenaran menuntun dalam pengenalan kebenaran sejati yang mengajar segala sesuatu dan menjadikan mengenal manfaat ajaran Yesus.
- Kegiatan Yesus sangat peduli terhadap proses bukan hanya meletakan pada hasil.
- Kegiatan Yesus menyelami, empati dan memberi solusi terhadap masalah hidup yang nyata.
Yesus mengajaran melalui tahapan /proses berlanjut seperti saat memberi makan lima ribu orang di lanjutkan memberi makan empat ribu orang sampai kepada pengajran bahwa DIA adalah roti hidup yang turun dari sorga. Petrus dalam melakukan tugas yang diberikan Yesus justru banyak gagal saat melakukan hal yang sangat dikuasai oleh Petrus seperti urusan dengan menangkap ikan, melaut, hal cuaca danau Galilea.... sehingga Dia dapat membongkar semua fakta yang dikuasai termasuk Paulus dan para ahli Taurat, Yesus mengajar dan memberi tugas yang tidak menjejali dengan sekumpulan fakta teologis saja melainkan mengubah dan menuntun kepada kebenaran yang seutuhnya dalam karya yang ajaib dan kemudian dilanjutkan oleh Roh Allah Yang Kudus dan Benar.
Progran pengajaran Yesus bermuara kepada perjumpaan secara pribadi dengan Yesus dalam kerajaan-Nya di sorga dimana kita melihat segenap kebesaran dan kemuliaan dan keagungan dan kegemilangan Yesus Tuhan Allah yang telah menyapa manusia dengan mengosongkan diri-Nya sama dengan manusia dan mengajar serta memberikan aneka kegiatan kepada para murid sehingga melatih kita mengenal Dia dan mendapatkan kebahagiaan saat melakukan apa yang yang ditugaskan-Nya sebab SUKACITA selalu ada diberikan dalam proses pengajaran Yesus.
Artikel terkait.
Publikasi ~> Tue, 22 Nov 2011 04:06:12 +0000
- http://shpirt.org(weruah.wordpress.com)/2011/09/06/kegiatan-pengajaran-yesus/ (ada di bloh ini)
- http://shpirt.org(weruah.wordpress.com)/2011/02/14/flow-dalam-pemuridan-yesus/ (ada di blog ini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar