Budaya manusia pun tercipta karena kemampuan Allah berikan kepada manusia yang kreatif itu. Namun keberdosaan manusia telah mengakibatkan banyaknya distorsi terhadap relasi Allah - Budaya dan Manusia.
Antropologi mempelajari manusia beserta budayanya.
Ada perbedaan antara Teologi dengan ilmu sosial termasuk antropologi. Teologi berdasarkan otoritas tertinggi adalah Allah sedangkan antropologi adalah manusia. Patokan kebenaran teologi dalam adalah Firman Allah sedangkan antropologi adalah penemuan empirik. Dalam teologi maka pembatasan berasal dari Allah sedangkan dalam antropologi batasan dari alam dan psikologi atau budaya. Dalam teologi minat adalah keabsolutan sedangkan antropologi adalah kerelatifan hidup. Kejahatan berdasarkan Theologi sepenuhnya kepada manusia sedangkan dalam antropologi terletak kepada sistem. Perbedaan antara teologi dan antropologi mengakibatkan masing masing memiliki keunggulan dan kelemahan dari sudut pandang keilmuan.
Adanya usaha usaha mengkombinasikan kekuatan kekuatan teologi dan antropologi dengan asumsi:
- Menolak relasi Allah - manusia tanpa budaya akan menghasilkan teologi ekstrim.
- menolak relasi manusia - budaya tanpa Allah atau meminimalkan Allah akan menghasilkan antropologi atheis.
Asumsi-asumsi Christian Etnotheology menurut Dr. Kraft adalah :
- Allah itu mutlak. Dalam hal ini Allah selain absolut juga suprakultural, sedangkan malaikat dan Iblis tidak absolut namun superkultural, dan manusia nonabsolut dan kultural.
- Manusia makhlut terbatas karena diciptakan terbatas untuk berkondisi seperti itu. Terbatas oleh ruang, waktu, genetik, budaya dan pengalaman.
- Allah berkomunikasi komunikasi dengan manusia dengan memakai pola komunikasi manusia.
- Allah memakai budaya manusia.
- Alkitab penuh makna.
Dalam keterbatasan memadukan teologi dengan antropologi, Allah menyapa manusia dalam budayanya yang unik sekalipun seluruh budaya manusia telah tercemar oleh dosa. Roh Allah bekerja yang menghasilkan pertobatan bagi memberi respon positif dan menjadi ciptaan baru.
Nara sumber : P. Tanibenas.
Sumber: weruah.wordpress.com/2009/09/16/teologi-dan-antropologi/
Publikasi: Wed, 16 Sep 2009 01:58:52 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar