- Agar tidak melupakan perbedaan yang sah antara keadaan sebagai orang Kristen yang muda dan yang lebih tua.
- Agar waspada terhadap pencobaan yang berurat-berakar untuk menjadi sombong rohani.
- Agar tidak menjadi unggul secara kesucian dengan cara menjauhkan diri dengan sesama Kristen.
- Tentang dokrin gereja yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
- Tentang perlunya mengakui perbedaan antara gereja yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. agar mereka tidak akan menuntut lebih banyak dari gereja di dunia daripada yang dituntut Allah.
- Tentang tempat yang penting yang diberikan Alkitab kepada kesatuan dan kerukunan.
- Bahwa orang Kristen terbaikk, apabila melihat sesuatu dalam gerej yang perlu diperbaiki, alan berusaha memperbaiki dan tidak mengunakannya sebagai dalih untuk perpecahan.
- Bahwa mengucilkan orang yang tidak mau bertobat adalah kewajiban bagi gereja, tetapi memisahkan diri dari gereja biasanya merupakan dosa bagi orang saleh.
- Bahwa mengucilkan seseorang tidak boleh serampangan, tetapi sesuai dengan Matius 18:15-18.
- Bahwa kristus dengan kasih menerima orang yang paling lemah yang datang kepada-Nya dan bahwa disiplin gereja harus sesuai dengan Injil seperti ini.
- Bahwa walaupun demikian, mereka tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap dosa karena Kristus datang untuk membinasakan dan menguduskan manusia. Kekudusan dan damai sejahtera harus berjalan bersama-sama.
- Bahwa pada waktu berbicara tentang kredibilitas pengakuan seorang Kristen haruslah dipahami bahwa ada berbagai tingkat kredibilitas.
- Bahwa adalah keliru untuk berkomitmen sedemikian rupa kepada sekte yang terpisah sehingga mengakibatkan kerugian kepada gereja yang am dan kepentingan Kristen.
- Tentang perlunya mencurigai gairah keagamaan dan membedakan dengan seksama antara semangat yang sehat dan yang berdosa; kalau tidak, Roh Kudus disalahkan kerena melahirkan dosa dan kita tertipu untuk berpikir bahwa kita sedang menyenangkan Allah padahal kita sebenarnya sangat melukai hati-Nya.
- Bahwa orang yang beragama yang memburukkan nama orang lain tidak boleh dipercayai atau bahkan didengar.
- Bahwa keadaan dan tindakan orang lain tidak boleh dihakimi.
- Bahwa tidaklah bijaksana untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang Kristen bersemangat untuk mengeritik saudara seiman yang lebih tenang dan hati-hati daripada bersama orang orang Kristen yang lebih murah hati dan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang membunuh kasih adalah dosa dan jahat.
- Bahwa tidaklah mungkin untuk salah menafsirkan jawaban untuk doa-doa kita - kita percaya bahwa Allah telah menyetujui doa-doa itu padahal sebenarnya kita hanya melihat efek dari prasangka, nafsu dan ketidaktahuan kita sendiri.
- Tentang perlunya menguji semua pernyataan dan pandangan dengan Firman Allah, bagaimanapun kuatnya kesan yang ditanam oleh orang-orang yang mengutarakan.
- Bahwa kita perlu berlaku hati-hati pada waktu kita ragu-ragu, sekiranya dalam keinginan kita untuk mendapat pemecahan bagi pikiran yang kacau, kita justru mengambil jalan yang menjadi jerat.
- Bahwa seorang harus menjadi pelajar sampai ia mampu dan terpanggil untuk mengajar.
- Bahwa salah untuk lebih banyak menitik beratkan cara berdoa yang berbeda-beda daripada yang dilakukan Kristus. Yang menjadi kriteria adalah ketulusan hati, dan bukan bentuk doa.
- Bahwa kekeliruan dalam cara ibadah orang lain tidak boleh dilebih-lebihkan dari keadaaan yang sebenarnya.
- Tentang kemustahilan untuk memisahkan diri dari semua ibadah yang salah.
- Bahwa kebenaran tidak boleh dilalaikan, tetapi kita juga tidak boleh bersikeras mempertahankan setiap detail kebenaran dengan mengorbankan damai sejahtera dalam gereja.
- Bahwa orang hendaknya jangan teperdaya oleh seorang pengkhotbah hanya karena orang itu bersemangat.
- Bahwa tujuan-tujuan tidak boleh dinilai berdasarkan jumlah pendukung. Ada orang jahat yang mendukung maksud-maksud yang baik dan ada orang baik menolak maksud-maksud itu.
- Berusaha mencapai tingkat kesucian tertinggi, tetapi bukan menjadi unggul. Berusahalah untuk menjadi yang terbaik, bukan menjadi nomor satu.
- Bahwa orang-orang yang berdosa yang dengan sengaja memalukan gereja harus dijauhi, tetapi orang-orang Kristen yang lemah harus dibawa sedekat mungkin dalam persekutuan gereja.
- Tentang bahaya untuk mengarah kepada pandangan ekstrem lainnya sementara kita menentang kesesatan.
- Bahwa kita perlu berbicara lebih banyak tentang kesalahan-kesalahan kita sendiri daripada kesalahan kesalahan orang lain.
- Tentang perlunya berbicara mengenai hal hal yang baik dalam diri orang lain daripada tentang kesalahan mereka.
- Bahwa jalan yang lebih bijaksana adalah mengajar dan menasehati daripada memarahi dan mencari kesalahan.
- Bahwa balas dendam dengan hati dan mulut sama buruknya dengan balas dendam secara fisik.
- Bahwa apabila karena satu dan lain alasan tidak mungkin lagi untuk berkumpul bersama-sama, kita tetap perlu menjaga persatuan dalam iman dan kasih. Bersikap seolah-olah merendahkan diri secara rohani, tidak diperbolehkan.
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Spirit Arus Hayat Fresh Juice |
Our Daily English Mandarin Russia |
Bread Thailand Indonesia Cambodia |
Kamis, 13 Juni 2013
Penawar Untuk Perpecahan Gereja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Apakah Anda memiliki saran dan usulan terhadap blog ini,
Jika ada mohon agar dapat disampaikan.
Saran dapat disampaikan melalui
1. Facebook.
|
2.Twitter
Tweet to @blogkristen
3. Email Send mail |
Yesaya 16:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar