Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian ! Amin. ( Wahyu 22:21)
Penulis Wahyu menutup tulisannya dengan pernyataan "Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian ! Amin". Di awal kitab ini juga di dahului dengan ucapan kasih karunia. Wahyu 1:4.
Mengapa kasih karunia melekat dengan ucapan salam, baik salam sebagai pembuka kitab dan penutup Kitab? Kasih karunia seperti apakah yang dimaksud oleh penulis Kitab Wahyu? Bagaimana kaitannya antara kasih karunia dengan Tuhan Yesus? Apakah kasih karunia dapat berdiri sendiri tanpa Tuhan Yesus, ataukah kasih karunia melekat dan berkaitan dengan Tuhan Yesus? Bila kasih karunia melekat dengan Tuhan Yesus, maka siapakah Yesus itu?
Bukankah Kitab Wahyu justru menjelaskan bahwa Yesus adalah pemberi karunia, (Why 1:4; 2:26,28...) sehingga pertanyaan bukan sekedar siapakah Yesus melainkan apakah status kedudukan Yesus dalam kerajaan Allah, dengan memperhatikan bahwa karunia yang dimaksudkan dalam ayat di atas berkaitan langsung dengan penganugerahan dalam penataan anugerah ketatanegaraan kerajaan sorga yang berimplikasi bahwa Yesus bukan sekedar penghuni dalam kerajaan Sorga?
Bila mengamati Kitab Wahyu 5:1-14 dan 6:1-17 sangat jelas bahwa kedudukan Yesus sangat istimewa. Dimanakah letak istimewanya Yesus itu? Apakah karena Yesus Kristus adalah Saksi yang setia, yang pertama kali bangkit dari antara orang mati? (Wahyu 1:5) Apakah Yesus sangat istimewa karena Ia adalah pemenang? ( Wahyu 5:5) Apakah karena Yesus telah menebus dengan darah-Nya setiap mereka yang diam dalam Kerajaan Sorga dari setiap suku, kaum dan bahasa ? (Wahyu 5:9) Apakah karena Yesus Anak Domba itu duduk di atas tahta? (Wahyu 5:13) Apakah karena Yesus yang membuka meterai dan berkuasa atas setiap masa/periode waktu sejarah (wahyu 6:1-17) Ataukah Yesus istimewa karena DIA menerima penyembahan dari penghuni sorga dan berdampingan dengan Bapa dan sederajat dalam hakekat sosok yang layak disembah!? (Wahyu 3:8,13,14; 21:22-23)
Kasih karunia dalam kitab Wahyu berbentuk kata benda feminim singular nominatif. Kasih karunia adalah anugerah yang diterima sekalipun.... sehingga kasih karunia lebih mengambarkan peran aktif dari pemberi anugerah bukan karena sipenerima anugerah memiliki hak-hak tersebut atas jasa dan atau prestasinya. Bila anugerah bukan karena jasa prestasi, bagaimanakah mungkin kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu, dan mengapa Yesus memberikan kasih karunia jika seandainya orang itu tidak layak menerimanya? Apakah landasan Yesus memberikan kasih karunia-Nya? Bila kasih karunia tetap menyertai, seperti apakah kasih karunia yang dimaksud?
Bila kita melihat dalam teks, antara lain seperti:
- Wahyu 20:4 yang menjelaskan kualitas iman dan ketaatan penghuni surga sehingga mereka apakah tidak cukup layak menerima anugerah tersebut?
- Bila perhatikan Wahyu 2 sampai Wahyu 3:22, bukankah mereka semuanya adalah pemenang yang pantas menerima anugerah itu?
- Bila memperhatikan Wahyu 2:7,11,17, bukankah mereka semua adalah orang yang beretelingga dan mendengarkan suara ROH ALLAH?
- Wahyu 12:11 mengambarkan kualitas iman dan kesaksian hidup mereka yang masuk dalam sorga, bukankah itu membuktikan mereka semuanya pantas dan layak?
- Mereka semua selamat karena Anak domba Allah ( Wahyu 7:14)
- Mereka semua selamat karena Firman Allah ( Wahyu 19:13)
- Mereka semua selamat karena dituntun dan digembalakan oleh Anak Domba Allah (Wahyu 7:17)
- Mereka semua selamat karena Kristus telah membelinya dan dijadikan umat tebusan-Nya (Why 5:9)
Publikasi: Thu, 05 Nov 2009 09:19:49 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar