Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. (Roma 11:28)
Penulis Kitab Roma, Rasul Paulus, seorang dari suku bangsa Israel menyatakan bahwa bahwa orang Israel memiliki kondisi yang unik. Keunikan tersebut antara lain adalah bahwa mereka adalah seteru Allah sekaligus kekasih Allah atau mereka adalah kekasih Allah tetapi juga seteru Allah.
Mengapa hal ini terjadi? Bagaimanakah sang kekasih adalah musuh dan atau musuh adalah sang kekasih? Bagaimanakah bentuk perseturuannya? Bagaimanakah bentuk pilihan Allah yang memutuskan Israel dijadikan kekasihnya? Bila Israel adalah musuh Allah, mengapa Paulus orang Israel justru menjadi rasul-Nya? Apakah yang dimaksud dengan orang Israel dalam teks Alkitab tersebut?
Bila diamati, sebelum masuk dalam kesimpulan tersebut, maka dalam ayat sebelumnya terutama dalam Roma 11:11-24 dinyatakan bahwa "Israel tersandung, bangsa-bangsa lain selamat". Apakah yang menyebabkan Israel tersandung? Apakah karena ketidak percayaan Israel ? (Rm 10:16-21), Apakah karena menolak pembenaran karena iman? (Rm 10:4-15), Apakah karena kesesatan dalam mengejar dan mempelajari hukum Allah? ( Rm 9:31-33) ataukah ada faktor lainnya? Sementara dalam kitab yang sama, bahwa pilihan atas Israel dan menjadikan Israel menjadi kekasih Allah adalah suatu kebenaran? (Rm 9:1-29)
Keunikan hubungan Israel dengan Allah dengan pertimbangan di satu sisi adalah kekasih Allah dan sisi lain adalah seteru Allah, apakah di dasarkan kepada sikap Israel yang telah menjadi kekasih Allah lalu memusuhi Allah? Bukankah dalam Roma 3:1-8 terungkap adanya kelebihan orang Israel disamping adanya juga kesamaan diseluruh umat manusia bahwa semua manusia berdosa ( Rm 3:9-20)?
Israel adalah musuh Allah dalam hal Injil. Bukankah Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan ( Rm 1:16-17) yang pertama kali diperkenalkan kepada orang Israel? Apakah karena Israel lebih terfokus kepada usaha, tindakan dan syariat-syariat Taurat sehingga melupakan hakekat Taurat yakni hukum perjanjian Allah dengan Manusia yang berdasarkan iman yang telah ada jauh sebelumnya? (Rm 4:1-25) Kita adalah manusia yang diciptakan oleh-Nya dan tentu saja dikasihi oleh-Nya. Allah ingin kita tidak menjadi seteru Allah dalam kondisi apapun juga, tetapi kekasih Allah dalam setiap kondisi hubungan yang ada antara manusia dan Allah.
Untuk memulihkan perseturuan maka Allah telah mengambil suatu tindakan agar manusia diingatkan kepada perjanjian hakiki yakni oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan Kristus Yesus. (Rm 3:24; 4:16; 5:15,17) Karena iman Abraham dibenarkan dan keturunan Abraham adalah kekasih Allah (Rm 4:3) dan akan tetap menjadi kekasih Allah jika kita tetap tinggal dalam pembenaran dan kebenaran tersebut.. (Rm 5:1-11). Dampak menjadi kekasih Allah maka ada peraturan Allah. Peraturan Allah antara lain hidup oleh Roh (Rm 8:1-17), hidup dalam pengharapan (Rm 8:18-30), persembahan yang benar (Rm 12:1-8).
Peraturan yang dibuat Allah untuk kekasih-Nya tetaplah harus diletakan pada perjanjian kasih karunia Allah berdasarkan iman agar tetap dapat hidup dalam pembenaran senantiasa setiap saat dan menjadi kekasih Allah yang tumbuh dalam kedewasaan sebagai kekasih Allah sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar