Jikalau kamu tetap didalam Aku, dan perkataanKu tetap didalam kamu, pintalah barang apa yang kamu kehendaki, itu akan dikaruniakan kepadamu kelak. ( Yahya 15:7 Terjemahan Lama)
Perhatikanlah baik-baik. Kita harus mendengarkan perkataan Yesus jikalau kita berharap, supaya Ia juga mendengarkan perkataan kita. Jikalau telingga kita tidak terbuka bagiNya, telinggaNya pun tidak terbuka bagi kita. Sebagai keseimbangan, sebagaimana kita mendengarkan, kitapun akan didengarkan.
Lebih daripada itu, hal yang didengarkan harus tinggal tetap, harus hidup didalam kita, dan harus tinggal di dalam sifat kita bagaikan suatu kekuatan atau kuasa. Kita harus menerima kebenaran yang diajarkan Yesus, peraturan -peraturan yang dikeluarkan-Nya, dan gerakan RohNya di dalam kita: atau jikalau tiada demikian, doa kita tidak akan sampai ke tahta anugerah Allah.
Seandainya perkataan Tuhan kita terima dan tinggal di dalam kita, betapa luas hak-hak yang diberikan kepada kita! Kehendak kita harus dinyatakan di dalam doa kita, sebab kita telah menyerahkan kehendak itu kepada perintah Tuhan.
Demikianlah Elia dilatih untuk memegang anak kunci surga dan mengunci atau melepaskan awan-awan.
Satu orang seperti dia sama artinya dengan seribu orang Kristen yang biasa. Maukah dengan penuh kerendahan-hati kita menjadi orang-orang yang memanjatkan doa pengantara bagi gereja dan dunia, lagi pula sebagaiman Luther, kita dapat memperoleh hal yang kita inginkan dari Tuhan ? Sebab itu kita harus memasang telingga untuk mendengarkan suara Kekasih itu, menghimpun harta-Firman-Nya, dan dengan seksama mematuhinya. Dengan rajin, IA mau mendengarkan orang-orang yang berdoa dengan bersunguh hati.
Referensi : Charles H. Spurgeon.
Publikasi: Tue, 11 May 2010 03:38:03 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar