Terimalah batas batas adalah tulisan dari Peter Scazzero dalam bukunya "The Emotionally Healthy Church" yang sekarang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Gereja yang Sehat Secara Emosinal dan diterbitkan oleh penerbit Gospel Press, Batam .
Artikel tersebut adalah prinsip ke empat yang dikemukakan oleh Peter Scazzero dan berada di bab ke -8. Orang Kristen dan mungkin juga orang lain di bumi seringkali melupakan bahwa dirinya atau kelompoknya dan atau pujaannya memiliki keterbatasan.
Penulis buku mengungkapkan bahwa di gereja pun masalah ini dapat terjadi. Penulis mengungkapkan orang yang sehat secara emosional menyadari batas batas yang Allah berikan kepada mereka. Bila menyadari adanya batasan dan menerimanya maka untuk meraih rasa puas dan sukacita adalah sesuatu yang bukan sekedar mimpi belaka sekalipun menurut penilaian pihak lain bahwa hal tersebut mustahil.
Sebagai Gereja yang menghormati Yesus dan menempatkan Yesus sebagai kepala gereja, penulis mengajak untuk merenungkan bahwa Tuhan Yesus pun saat mengambil keputusan bersedia dan memutuskan bahwa Firman menjadi manusia maka sebagai manusia ini menerima batas-batas manusia.
Pada saat Firman menjadi manusia maka keputusan itu juga menyangkut suatu pilihan yang memiliki kaitan keintegritasan kepribadian Allah yang sempurna dan Firman dengan sepenuhnya tunduk kepada kenyataan bahwa setiap manusia ada batas-batasnya sekalipun Ia adalah Firman Hidup Tak Terbatas.

Terimalah karunia batas batas hanya bagian kecil dari tulisan Peter Scazzero dan tulisan yang membahas hal lain pun disajikan menarik. Selamat membaca.
Sumber : weruah.wordpress.com/2009/08/13/terimalah-karunia-batas-batas/
Publikasi : Thu, 13 Aug 2009 01:57:24 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar