Wahyu 6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Kendali harga (terutama soft komoditi / pangan) adalah sesuatu yang bersifat wajib yang harus dilakukan oleh pengambil kebijakan, baik pimpinan perusahaan penghasil produk maupun pihak regulator. Pemerintah mempunyai wewenang mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi agar produk yang diperlukan oleh orang banyak dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat yang membutuhkan demi stabilitas dan kemakmuran bangsa.
Hal yang menarik, Firman Tuhan menyatakan bahwa kekacauan harga terjadi justru terjadi pada komoditi pangan dan hasil pertanian. Bila mengamati harga produk pertanian maka biasanya harga lebih ditentukan oleh pihak pemeli / konsumen bukan petani atau penghasil produk. Pengaruh pembeli lebih dominan, hal ini agak berbeda dengan produk rekayasa tehnologi yang tarik menarik dalam pembentuk harga antara pembeli dan penghasil produk relatif seimbang. Harga yang cenderung ditentu pembeli suatu saat alami kelangkaan atau kurang stok yang mengakibatkan harga melambung. Sebagai contoh : Posisi Indonesia yang mengusai pangsa pasar produk sawit (CPO) hingga 45% di dunia berpotensi bisa menjadi penentu harga. Namun faktanya saat ini justru sebagai pemimpin pasar sawit dunia malah Indonesia masih ‘didikte’ oleh para buyer atau pembeli. “Sawit kita memegang 45%, kalau kita out bisa goyang harga dunia,” kata Direktur Utama PT Nusantara Sawit Persada Teguh Patriawan yang juga anggota Kadin dalam acara diskusi sawit di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (8/6/2010).
Hal senada pun disampaikan oleh Lektor Kepala Bagian Kebijakan Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB Dodik Ridho Nurrochmat yang mengatakan fenomena pemimpin pasar yang dikendalikan oleh pembeli justru terasa aneh. Sehingga kata dia, adanya upaya pembentukan Indonesia Sustainable on Palm Oil (ISPO) bisa menjadi kekuatan Indonesia.
Dalam dunia pertanian, sesuatu yang wajar bila market leader itu justru diteken oleh buyer. Banyaknya pengaruh luar yang menghasilkan pembentukan harga produk pertanian terkendali. Misal : Kebijakan publik, subsisdi, pasar derivatif, pendekatan geografis ekonomi, rantai nilai global, bursa komoditi ....... disamping antara permintaan dan penawaran. Dalam dunia pertanian, hasil pertanian dapat dikelompokan menjadi bahan pangan, bahan untuk industri (diolah dalam sebuah industri) dan bahan untuk industri dan juga pangan.
Bila mengamati harga cabei saat ini, lonjakan harga terjadi kurangnya pasokan akibat gagal panen yang diduga dipengaruhi anomali cuaca, dan pihak pembuatan keputusan publik tidak berdaya dan tidak mampu memberi subsidi.
Firman Tuhan menjelaskan bahwa dunia akan dilanda gejolak sosial yang besar saat menjelang kehancuran dunia, Menjelang kehancuran dunia,pada masa materai ketiga dibuka, maka harga komoditi pertanian akan sangat mahal sekali, sehingga manusia dapat menikmati makan adalah suatu anugerah yang besar.
Saat damai sejahtera hilang dari bumi, manusia hidup dalam kekerasan, pemerasan, tipu-menipu dan perang maka akan mendatangkan masalah bidang kesejahteraan pangan yang sebelumnya telah diperparah dengan perubahan iklim global akan pemanasan rumah kaca.
Melonjaknya pangan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari hadirnya penemuan dan teknologi bahwa tanaman pangan untuk konsumsi ternyata sangat berguna untuk keperluan industri sehingga terjadi rebutan hasil pertanian antara keperluan pangan dan keperluan industri, misalnya minyak kedelei untuk bahan pangan saat ini dipakai untuk keperluan industri ban.
Bila anda saat ini masih menikmati harga pangan yang dapat dikendalikan oleh berbagai kebijakan, bersyukurlah. Akan datang masanya segala instrumen pengendalian harga tidak dapat berjalan, bahkan mungkin sistem produksi alami gangguan yang berarti disamping sejumlah kepenting di luar pangan memerlukan bahan pangan untuk keperluan di luar pangan, seperti untuk industri, energi terbarukan.
Kedatangan Yesus, mau tidak mau akan tiba. Berjaga dan berdoa. Hanya dengan pertolongan dan kasih karunia dari Tuhan kita dapat hidup dan melewati aneka permasalahan yang senantiasa berubah secara dinamis dalam lintasan waktu manusia.
Seperti nabi Elia dapat makan dari burung gagak (1 Raj 17:4), demikian juga Tuhan dapat memeliharaan umat-Nya dengan cara-Nya berdasarkan kedaulatan-Nya pada aneka masa peristiwa kejadian.
Melekatlah kepada-Nya sehingga dapat mengharapkan pemeliharaan-Nya yang ajaib dan sempurna melampaui pengertian dan pertimbangan akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar