μακάριοι οἱ πραεῖς, ὅτι αὐτοὶ κληρονομήσουσιν τὴν γῆν [ Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.] Matius 5:5
Berbahagialah yang lemah lembut, adalah khotbah Yesus di bukit. Lemah lembut adalah terjemahan dari kata " πραεῖς". πραεῖς adalah kata adjective normal nominative masculine plural no degree dari kata dasar πραΰς. πραεῖς adalah lemah lembut yang mengandung makna ramah tamah, rendah hati, sederhana, yang sangat dihargai, penuh perhatian, tenggang rasa.
Tuhan Yesus menjelaskan bahwa standar lemah lembut yang dimaksud adalah diri-Nya sendiri. [Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.]
Bukti Yesus adalah standar lemah lebut adalah pernyataan Perjanjian Lama "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda" (Zakharia 9:9) dengan "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."(Matius 21:5) .
Yesus adalah standar gambaran lemah lembut baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sekalipun dalam Perjanjian Lama ada tokoh yang dinyatakan lemah lembut. Tokoh manusia yang lemah lembut dalam Perjanjian Lama adalah Musa.[Bilangan 12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi]. Lemah lembut sekalipun memiliki pengertian ramah tamah tetapi dimaksudkan dalam Alkitab bukanlah kehidupan yang ramah terhadap perbuatan yang melawan peraturan Tuhan. Musa sangat marah sekali ketika Israel menyembah patung anak lembu emas. Musa marah sehingga banyak orang Israel yang tewas di samping Loh Batu dari Allah menjadi pecah. Namun Musa diam saat dirinya dipersalahkan oleh bangsa Israel. Musa tidak melawan dan marah, namun dibela oleh Allah.
Hal serupa dilakukan oleh Yesus. Saat melihat Bait Allah dijadikan tempat jual beli atas nama memudah Orang Israel beribadah kepada Allah, maka Ia marah dan menghancurkan barang dagangan di sana, sekalipun dipihak lain saat diri-Nya dipersalahkan oleh orang banyak sampai Pilatus, yang mengadili Yesus tidak menemukan kesalahan sedikit pun, namun Dia tidak marah atas keputusan yang dilakukan oleh tua-tua bangsa Israel yang kemudian diikuti oleh perintahan Romawi di Yudea, misal Tentara Romawi yang menyalibkan Yesus.
Lemah lembut adalah penuh perhatian. Perhatian yang ada bukan ditujukan untuk kepentingan pribadi melainkan kepentingan orang banyak yang ada disekitarnya. Musa melepaskan haknya sebagai anak putri Firaun, ia mengembara dan kemudian berjerih lelah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dengan taruhan nyawa. Kepentingan pribadi, status sosial, kesempatan berkuasa untuk memerintah, kenikmatan hidup ditolak demi orang sekitar yang menjerit terhadap keadilan. Matius 8:20, "Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.""
Yesus dalam pelayanan-Nya tidak memikirkan masalah kepentingan diri-Nya sendiri. Dana yang diperoleh dikelola oleh murid-Nya sedemikian rupa sehingga untuk diri-Nya sendiri tidak memiliki sesuatu yang berharga. Waktu, tenaga dan pemikiran-Nya ditujukan kepada orang yang ada disekitar-Nya sehinnga untuk meletakkan kepala-Nya (tidur nyaman) tidak diperhatikan namun memberikan perhatian besar kepada semua manusia yang ada disekitar-Nya. Ia memperhatikan manusia yang disekitar-Nya. Memberi makan lima ribu orang laki-laki karena mengetahui mereka perlu makan, menyembuhkan yang sakit, melenyapkan kelemahan.
Lemah lembut adalah berarti rendah hati. Musa yang diurapi dengan Tuhan dengan luar biasa sehingga penuh dengan mujizat, berhadapan dengan Allah tetapi tidak mati, namun Dia tidak sombong dan tidak marah karena merasa diri-Nya benar saat berhadapan dengan orang Israel yang mengkritiknya termasuk saudaranya sendiri. Musa tidak berbangga dengan hasil pelayanannya yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, melainkan memuji Tuhan dan menyatakan bahwa semua itu adalah karya Tuhan semata-mata yang membebaskan bangsa Israel. Yesus memberi contoh rendah hati. Dia bahkan merendahkan diri-Nya dengan sukarela. Dari kelahiran-Nya di palungan sampai pelayanan-Nya yang berpuncak pada kebangkitan dan naik ke Sorga, Dia tetap menunjukkan karakter-Nya yang menjadi hamba bagi semua orang yang dilayani-Nya. { Matius 2-:25-27. (25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. (26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; (28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Lemah lembut mengandung pengertian bersedia hidup sederhana. Hidup sederhan bukan karena tidak dapat menikmati kehidupan mewah dengan penuh fasilitas. Kesederhanaan disebabkan karena kesediaan berbagi dengan sesama dan turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang disekitarnya. Kesederhanaan hidup Yesus yang datang dengan naik keledai bukan kuda, unta namun menghargai anggur dalam perjamuan kawin di Kana, menghargai perberian minyak narwastu untuk dipakai mengurapi Yesus. Kesederhanaan ditujukan bagi hidup-Nya sendiri namun memberi peluang kepada orang disekitarnya menikmati atau dilakukan apa yang diinginkan sesuai hati dalam kewajaran menikmati kesenangan hidup.
Lemah lembut akan menguasai bumi. Alkitab mencatat lemah lembut antara lain:
- Amsal 15:1 "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah".
- Amsal 15:4" Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati".
- Amsal 25:15 "Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang".
Dalam kerajaan-Nya, Dia menyediakan sesuatu yang berharga bagi yang lemah-lembut. Tuhan mengatakan berbahagialah yang lembut hati-Nya. Lemah-lembut bukanlah kesopanan yang terikat oleh sistem budaya (seperti tidak berbicara dengan nada intonasi tertentu, keras atau lemahnya suara ...), namun lemah-lembut adalah sosok perilaku yang ditampilkan oleh tokoh yang bernama Musa, dan Firman yang menjadi manusia. (Ayub 26:14 Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan yang kita dengar dari pada-Nya! Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya?")
Bila kita lemah-lembut maka kita akan berbahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar