Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." ( Yoh 8:12)
Setelah Yesus menyuruh orang yang berzinah jangan berzinah lagi dalam menjalani hidupnya sebab hampir saja kena hukuman mati. ( Yoh 8:11), Yesus pun menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia.
Sesuatu yang menarik terjadi. Yesus yang mengatakan barang siapa tidak berbuat dosa hendaklah yang pertama melempari wanita yang berzinah (Yoh 8:7), dan perkataan ini membatalkan eksekusi mati terhadap wanita yang berzinah.
Adakah kaitan antara berbuat dosa, tidak berbuat dosa dengan terang dunia? Apakah yang dimaksud dengan terang ? Bila diamati maka dalam Yohanes 1:4 tertulis: "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia."
Yohanes 3:19-21 mencatat : "Dan inilah hukum itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barang siapa berbuat jahat, menbenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Apakah tindakan Yesus menyelamatkan wanita berzinah dari kematian karena dalam Yesus ada hidup sebab Ia terang tersebut, maka Ia menjadikan wanita berzinah itu hidup? (Yoh 1:4) ataukah karena yang hendak menegakkan peraturan adalah dianggap perbuatannya tidak lebih baik, karena mereka pun berdosa ? ( Yoh 8:7)
Mengapa mereka yang menegakkan peraturan menyadari bahwa dirinya berbuat dosa sehingga tidak melanjutkan rencana eksekusi tersebut? Apakah Yesus yang adalah terang itu bercahaya di dalam kegelapan termasuk kegelapan kehidupan para calon eksekutor wanita berzinah tersebut? (Yoh 1:5) Terlepas dari aneka pertanyaan mencari alasan tersebut, perempuan berzinah diperhadapkan suatu pembelajaran yang sulit dilupakan bahwa akibat berbuat zinah adalah kematian yang menyakitkan.
Yesus selaku terang dunia, mengasihi yang berdosa sehingga tetap hidup tetapi menasehati untuk tidak berbuat dosa lagi. Selama Aku (Yesus) di dalam dunia, Akulah terang dunia. (Yoh 9:5) Proklamasi bahwa diri-Nya adalah terang dunia makin menimbulkan perlawan dari yang memusuhi Yesus. Pernyataan tersebut menimbulkan resiko besar bila Yesus kedapatan berbuat dosa, meskipun hal kecil dan hanya sekali saja.
Yesus menyadari bahwa banyak yang mencari-cari kesalahan-Nya dan menantang mereka untuk mencari kesalahan / dosa ? (Yoh 8:46) tetapi tidak ditemukan. Tanpa ditemukan dosa yang diperbuat, maka memperkuat pernyataan bahwa Yesus benar-benar terang dunia. Sebagai Terang, Dia pun memberikan suatu pernyataan bahwa barang siapa mengikuti-Nya tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup.
Apakah artinya yang mengikuti-Nya tidak akan berbuat dosa? Apakah artinya hidupnya akan seperti Yesus karena yang mengikutinya akan jadi sama, yakni sebagai terang? Bukankah dalam Yohanes 12:46 ada tertulis : "Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal dalam kegelapan", sehingga tidaklah pantas melakukan dosa?
Yesus memberitahukan kepada kita mengenai hidup dalam terang-Nya. Informasi yang kita dapatkan antara lain:
- Kata Yesus kepada mereka: "hanya sedikit waktu lagi terang ada diantara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (Yoh 12:35)
- Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." ... (Yoh 12:36)
Karena kita percaya maka Terang akan tinggal dalam hidup kita dan terang itu mengubahkan hidup sehingga dimampukan datang kepada terang saat berdosa yang berakibat tidak lagi segala dosa tidak mau dilepaskan dan atau dipikul dengan kekuatan sendiri melainkan menghampiri terang agar diterangi dan sekaligus diampuni.
Sama seperti orang yang berzinah yang seharusnya di hukum mati, karena berjumpa dengan Yesus yang adalah terang dan terang adalah hidup maka perempuan itu hidup, maka kita yang berdosa sekalipun ada maksud hati tidak berdosa tetap saja berdosa akan memperoleh hidup karena terang Yesus tersebut mengampuni kesalahan dan menbuat hidup kita menjalani persekutuan dengan-Nya.
Kita menjadi anak-anak terang karena adanya jalinan persekutuan dengan Dia yang adalah terang dan bukan karena kita adalah terang.
Kita menjadi terang karena Sang Terang bersedia bersekutu dengan kita dan Dia bersedia bersekutu asal kita mempercayainya.
Publikasi: Wed, 28 Apr 2010 08:00:18 +0000
Kiriman oleh Aneka Peluang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar