Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Hosea 6:3
Spirit
Arus Hayat
Fresh Juice
Our Daily
English
Mandarin
Russia
Bread
Thailand
Indonesia
Cambodia
Help make a difference in the lives of children in need. Now is the time to sponsor a child.
Yudas 1:25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Kamis, 13 Maret 2014

Gereja, Partai Politik Dan Demokrasi Perwakilan


John R. Lucas dalam buku Democracy and Participation mengupas kesenjangan antara tiori dan praktek. Rakyat diberikan kesempatan mengunakan hak demokratis mereka untuk memilih dan juga dipilih. Hak memilih itu adalah bentuk partisipasi minimal.  Tapi seusai pemilihan itu, 'demokrasi beralih menjadi otokrasi, dalam mana semua keputusan kecuali satu diambil alih sang otokrat, dan satu-satu keputusan yang diserahkan kepada rakyat ialah memilih otokrat sewaktu-waktu' yang dinamai 'otokrasi elektif' sebab 'kesempatan yang diberikan demokrasi kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, hanyalah hingga taraf menertawakan saja'. 
Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil. 

Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. 
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik – (biasanya) dengan cara konstitusionil – untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. 

Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :  
  • 1. Ide kedaulatan rakyat  
  • 2. Negara berdasarkan atas hukum  
  • 3. Bentuk Republik  
  • 4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi 
  •  5. Pemerintahan yang bertanggung jawab  
  • 6. Sistem Perwakilan  
  • 7Sistem peemrintahan presidensiil 
Demokrasi dengan tujuan yang  berciri-ciri peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang Kritis partisipatif dengan ditandai :
  • Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah
  • Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik
  • Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan
Terkadang mengalami distorsi antara tiori dan praktek sebagaimana diungkapkan oleh John R. Lucas. Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes, " Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dam kecemasan para murid Kristus juga. 

Hal ini mendorong keterbukaan gereja untuk keluar dari kemapanannya dan beralih menuju situasi konkret yang dialami manusia. Gereja mengakui otonomi negara dalam politik, tetapi gereja berdasarkan kepentingan martabat manusia memiliki kehendak untuk membentuk tatanan politik-yuridis yang adil. Sehingga keputusan politik untuk kebaikan umum. 

Gereja dan Negara (dipimpin partai politik berkuasa) mempunyai tugas melayani panggilan manusia. Gereja memiliki hak mengeluarkan penilaian-penilaian moral bila hak-hak manusia dipertaruhkan. Kristus tidak mendelegasikan tugas gereja di bidang politik tetapi hal religius. 
Disisi religius terdapat suatu fungsi, peran untuk memprakarsai kegiatan-kegiatan demi kemanusiaan sesama manusia, khususnya yang tertindas dan melarat hingga manusia alami damai kesejahteraan, kebenaran dan keadilan. 

Peran Gereja sebagai Garam dan Terang dalam hidup berdemokrasi yang nyata seharusnya memiliki efek terhadap sistem politik sekalipun mungkin tidak terlibat dalam kegiatan praktis berpolitik. 
Doa dan pemberitaan Kabar Baik seharusnya memberikan ruang dalam tanggung jawab sosial kemasyarakatan yang dapat disaksikan. 

Politik yang memiliki sisi kekuasaan dan kepedulian sosial acapkali mengabaikan kepedulian sosial dan hanya cenderung kepada kekuasaan disaat itu Gereja yang mendapat perintah kasihilah sesama manusia seharusnya lebih memperhatikan kepedulian sosial saat terjadi ketimpangan dalam berpolitik yang demokratis.



Sumber://weruah.wordpress/2011/02/10/gereja-partai-politik-dan-demokrasi-perwakilan/ Thu, 10 Feb 2011 02:13:51 +0000 weruah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Anda memiliki saran dan usulan terhadap blog ini, 
Jika ada mohon agar dapat disampaikan. 
Saran dapat disampaikan melalui

1. Facebook.

2.Twitter


3. Email Send mail
"Berilah nasihat, pertahankanlah hak, jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
Yesaya 16:3

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu


Prayer Cycle
11 May - 17 May 2014
EHC Prayer

Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa
Kalender Doa Bulan April

Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya (Yeremia 24:7)

Tetaplah berdoa
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."