Monika Hellwig menuliskan keuntungan menjadi orang miskin :
- 1. Orang miskin tahu mereka sangat membutuhkan penebusan.
- 2. Orang miskin bukan saja tahu mereka tergantung pada Tuhan dan orang yang berkuasa, tetapi mereka saling tergantung satu sama lain.
- 3. Orang miskin bukan menggantungkan rasa amannya pada harta benda, tetapi pada manusia.
- 4. Orang miskin tidak merasa dirinya keterlaluan penting dan tidak mempunyai kebutuhan berlebihan akan privacy.
- 5. Orang miskin tidak terlalu mengandalkan persaingan, tetapi mengandalkan kerja sama.
- 6. Orang miskin bisa membedakan antara kebutuhan dan kemewahan.
- 7. Orang miskin bisa menunggu, mereka telah memperoleh sejenis kesabaran panjang yang lahir dari kesadaran akan ketergantungan.
- 8. Ketakutan orang miskin lebih realistis dan tidak begitu dibesar-besarkan karena mereka tahu seseorang bisa bertahan hidup menghadapi penderitaan besar dan kekurangan.
- 9. Bila orang miskin mendengar Injil, itu kedengaran seperti kabar baik, bukan seperti ancaman atau teguran.
- 10. Orang miskin bisa menerima panggilan Injil untuk meninggalkan segalanya dengan totalitas penuh karena mereka akan kehilangan sedikit dan siap untuk menerima apa saja.
- Mungkin karena itu, orang-orang Kristen abad pertama banyak yang menjual kekayaan mereka dan lebih memilih hidup dalam komunitas yang sederhana (Kisah Para Rasul 4:32-37).
- Santo Antonius, rahib Kristen yang menjual semua miliknya dan akhirnya menjadi petapa Kristen menemukan spritualitas di gurun, seperti Yesus yang pergi ke gurun sebelum memulai pelayanan-Nya. Dalam kehidupan spiritualitas di gurun yang senyap, hening dan fokus berdoa kepada Tuhan, Antonius menjadi manusia yang mengalami transformasi, menjadi lembut, peduli sesama dan menyerupai Kristus dan hidup penuh tindakan kasih aktif.
- Matius 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Kerajaan Sorga adalah milik TUHAN ALLAH Pencipta segala sesuatu, Dia mencari orang yang miskin dihadapan Allah. Orang yang berseru dan berdoa. St. Antonius dalam keheningan gurun, dalam kemiskinan karena memberi semua miliknya, ia menyatakan dimensi doa orang miskin dan tinggal di gurun sunyi:
- Doa di hati di pelihara (dipelihara okeh doa doa pendek). Menasehati bahwa berdoa tidak perlu mengekspresikan kata-kata mewah, karena sering kali itu adalah frase sederhana berulang-ulang seorang anak kecil bahwa Bapa kita di surga menemukan yang paling tidak tak tertahankan. Perhatikan John Wilmacus
- Doa di hati terus menerus (gencar) Doa tidak henti adalah kerinduan yang terus menerus kepada Allah. Berdoalah lebih banyak dan lebih sungguh-sungguh.
- Doa di hati semua – inklusif. Doa yang mencakup semua keprihatinan. Berdoa dengan membawa masuk pikiran kita ke dalam hati kita dan ada berdiri di hadapan Allah, maka semua kesukaan spiritual kita menjadi doa.
Dalam hidup yang membutuhkan orang lain karena "merasa miskin" atau benar-benar miskin maka seharusnya
hati tertuju kepada TUHAN, tangan terulur kepada sesama
dan
tetap memberi bantuan bukan karena kita sudah berlebihan tetapi kasih TUHAN selalu harus dibagi
sebab
hidup semata-mata karena pertolongan dari TUHAN dan sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar