KURIKULUM pendidikan Indonesia diarahkan untuk membentuk sumber daya manusia yang aktif dan kreatif.Anak didik yang penuh inovasi menjadi sasaran utama kurikulum. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) tengah mengkaji kurikulum pendidikan yang berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan pada anak didik sedini mungkin.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal meminta pembelajaran aktif kreatif, dan menyenangkan terus dilakukan. pembelajaran aktif atau sering disebut student center learning adalah metode untuk meningkatkan proses pembelajaran.Sistem ini meliputi pembelajaran aktif,kreatif, dan menyenangkan (Pakem). Pakem adalah usaha yang berorientasi pada pembentukan kemandirian berfikir serta mengasah kreativitas. Dengan Pakem dapat membentuk dan merangsang kewirausahaan.
Dalam Kitab Yesaya dijelaskan betapa giatnya orang-orang Yahudi mempelajari Taurat Tuhan. Mereka sepertinya sangat senang mempelajari Kitab Suci. Kesenangan mempelajari maka akan melahirkan semangat secara aktif dan kontiyu serta menimbulkan kreativitas.
Permasalahan yang timbul dalam pendidikan Agama zaman Yesaya adalah respon Tuhan tidaklah seperti yang diharapakan peserta didik dan guru Agama terhadap jerih lelah usaha belajar. Kreativitas yang lahir dari usaha mempelajari agama tidak sejajar dengan respon Tuhan Allah?
Ada perbedaan yang menyolok antara kreativitas dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan kreativitas dalam menjalan hubungan dengan Allah dengan baik termasuk dalam mengajarkan kebenaran Alkitab.
Lawrence O. Richards membagi belajar menjadi lima tahap. Tahapan itu adalah:
- Tahap menghafal tanpa berpikir.
- Tahap mengenali
- Tahap mengucapkan kembali.
- Tahap menghubungkan.
- Tahap merealisasi.
Tekanan yang kuat kepada usaha merealisasikan perintah Tuhan dengan kekuatan dan akal budi manusia haruslah didasari oleh kasih yang benar dan kasih itu adalah buah Roh dan buah Roh adalah pekerjaan Roh Allah. Tanpa kehadiran dan keterlibatan Roh Allah dapat mengakibatkan nasib yang sama seperti pembelajaran orang Israel pada masa Yesaya.
Pengajaran kreatif berarti secara sengaja atau secara sadar dan secara efektif memusatkan perhatian pada aktivitas-aktivitas belajar yang dapat meningkatkan tahap belajar para pelajar. Hal ini adalah sisi lemah dalam banyak pengajar Alkitab sehingga sulit memusatkan perhatian dan menjadi pasif.
Namun mengajar kreatif telah berkembang pesat. Dalam mengajar kreatif mengenal KTSP. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk dapat mengungkapkan segala potensi dirinya untuk dapat meraih sekian kompetensi sesuai dengan bakat dan minatnya, bukan sebaliknya hanya disuapi oleh guru dengan segala macam pengetahuan dengan indikator :
- Metode Pembelajaran
- Pengelolaan Kelas
- Ketrampilan Bertanya
- Pelayanan Individual
- Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran
- Umpan Balik dan Evaluasi
- Komunikasi dan Interaksi
- Keterlibatan Siswa
- Refleksi
- Hasil Karya Siswa
- Hasil Belajar
Kreatifitas seorang pengajar Alkitab tidak dapat menjamin terjadinya perubahan dari peserta didik tanpa campur tangan Roh Allah yang mengubahkan. Kekuatan dan hikmat Allah memberikan pengayaan dalam pembelajaran dari Allah yang diberikan secara khusus dan unik bagi peserta didik.
Dengan meningkatkan kreativitas dalam bimbingan Roh Kudus dan hadirnya Roh Kudus yang mengarahkan dan mengiluminasikan dengan kuat kuasa dan hikmatNya maka barulah efektivitas mengajar kreatif Alkitab dapat memuaskan hati Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar