Dan Samaria ialah ibukota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh kamu tidak teguh jaya. (Yesaya 7:9)
Saat Israel dan Aram mengepung bangsa Yehuda yang dipimpin oleh Raja Ahas, Nabi Yesaya memberi nasehat kepada Raja Ahas agar percaya kepada Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan maka Bangsa Yehuda akan teguh jaya.
Dua hal yang penting disampaikan nabi Yesaya adalah percaya dan teguh jaya. Mengapa Yesaya hanya memberi pesan "percaya" saja? Bagaimana dan bilamana "percaya" itu? Siapa dan kapan yang harus dipercayai? Bagaimana kaitannya antara percaya dengan teguh jaya? Yesaya 7:7 menjelaskan bahwa Tuhan Allah yang menjanjikan bahwa kekuatiran Raja Ahas tidak akan terjadi. Tuhan Allah memperkenalkan kepada Raja Ahas melalui nabi Yesaya bahwa IA lah yang harus dipercayai. Mengapa harus mempercayai Tuhan Allah?
- Apakah karena Tuhan ALlah menjanjikan keselamatan, kekuatan dan menjadi mazmur kita? Bagaimana kita mengetahui bahwa Tuhan Allah itu sumber keselamatan, kekuatan dan mazmur kita? Bilamana kita mendapatkan keselamatan, kekuatan dan mazmur itu? (Yesaya 12:2)
- Apakah karena Tuhan adalah gunung batu yang kekal? Untuk apa gunung batu yang kekal itu? Bagaimana dan bilamana gunung batu yang kekal itu menjadi bagian dari kehidupan kita? Mengapa Tuhan menjadi gunung batu kekal? (Yesaya 26:4)
- Bertobat, tinggal diam menantikan Tuhan menyelamatkan dan tinggal tenang yang memberi kekuatan. (Yes 30:15)
- Mendengarkan firman-Nya dan mempercayakan hidup pada-Nya ( Yes 50:10)
- Menerima dan menyandarkan diri kepada Firman-Nya sepenuh hati / seluruh hidup. (Yes 30:12)
- Menolak terpaan kegelisahan dengan mempercayakan kepada batu penjuru di Sion. ( Yes 28:16)
- Fokus kepada memandang Yesus Yang Mahakudus , dan tidak terfokus kepada pertolongan Mesir (super power / kekuasaan/...) (Yes 31:1)
- Menjaga hati dengan damai sejahtera. ( Yes 26:3)
- Percaya bahwa pertolongan Tuhan melampaui peralatan tempur Mesir (kuda-kuda dan kereta ( Yes 31:1)
- Adakah kaitannya antara meneguh hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak kecut dengan sikap mempercayai? ataukah karena mempercayai maka ada keteguhan hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak kecut? Bagaimana dan bilamana meneguhkan hati, tinggal tenang, jangan takut dan tidak kecut saat menghadapi situasi berbahaya / gawat darurat?
- Apakah dengan meninggikan Tuhan, menyanyikan syukur maka dapat melewati gawat darurat (Yes 25:1-9) Bagaimana dapat mengatasi permasalah dengan tindakan seperti ini? Bagaimana dan bilamana kita dapat meninggikan Tuhan dan bernyanyi dan bersyukur dalam situasi yang membuat kegelisahan? Bagaimana kita mengetahui bahwa dibalik segala peristiwa ada keajaiban Tuhan menanti? Bagaimana menantikan pengenapan dari rancangan Tuhan yang ajaib itu?
- Bagaimana mengetahui dan memastikan bila meneguhkan hati dan percaya maka tidak akan malu? ( Yes 50:7) Apakah artinya tidak akan malu itu? Bilamana hal itu terjadi ?
- Bagaimana cara agar Tuhan mengenapi perjanjian-Nya yang dijanjikan dengan teguh yang dapat membuat hati terlepas dari kegelisahan dan hidup menjadi benar-benar hidup? ( Yes 55:3)
Publikasi : Mon, 07 Dec 2009 06:15:38 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar