Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya :"Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Wahyu 6:10.
Seruan nyaring kepada Penguasa yang kudus dan benar dalam kitab Wahyu terjadi saat meterai kelima dibuka. Saat meterai kelima dibuka maka tampaklah bahwa yang bersuara nyaring tersebut adalah mereka yang dibunuh oleh karena Firman Allah dan karena kesaksian yang mereka miliki. (Why 6:9)
Seruan akan datangnya Penghakiman tidaklah segera dipenuhi. Bukankah dengan adanya hari Penghakiman yang dipercepat maka tertumpahnya darah akibat kesaksian karena Firman Allah segera berakhir karena alami kiamat, dan Kristus segera menamatkan kerajaan Iblis dan semua pengikutnya? Anak Domba melanjutkan membuka meterai selanjutnya. Meterai selanjutnya tidaklah segera merupakan perwujudan atas seruan yang nyaring tersebut.
Mengapa saat meterai kelima, yang penuh dengan seruan nyaring untuk datangnya Penghakiman tidak segera diwujudkan? Apakah karena tanpa perlu adanya percepatan hari kiamat, tetap ada saatnya bagi orang-orang untuk mati dan dihakimi? (Why 11:18) Apakah karena belum adanya seruan yang dianggap cukup nyaring diseluruh belahan dunia yang mengajak manusia untuk takut akan Allah dan memuliakan Dia, karena penghakiman-Nya? (Why 14:7) Apakah karena belum dari semua bangsa datang dan sujud menyembah Tuhan Allah, sehingga Allah menunggu pertobatan dari suatu bangsa tertentu? (Why 15:4) Apakah belum memadainya peringatan Allah dalam bentuk hukuman, karena bumi belum mendapatkan peringatan yang cukup keras dan memadai yang diharapkan menyadarkan manusia bertobat, sehingga cukup layak akan hadirnya kiamat di alam raya ini?
Penguasa, Sang Hakim adalah kudus. Apakah karena Hakim Yang Kudus, masih mencium doa orang kudus di dunia sehingga Dia tidak membinasakan bumi ini? (Why 8:4). Apakah karena Yang Kudus itu masih melindungi orang kudus-Nya dan belum mengizinkan pembencinya / lawannya untuk berkuasa terhadap orang-orang kudus-Nya didunia (Why 13:7) sehingga bumi tidak alami kiamat? Apakah kejahatan dianggap belum mencukupi dalam pertimbangan keadilan-Nya untuk sampai jatuhnya vonis kiamat, dan termasuk orang kudus masih harus terus menguduskan diriNya ? (Why 22:11)
Penguasa yang kudus mendengar suara yang nyaring untuk melakukan penghakiman akibat adanya penumpahan darah. Bukankah mereka semua bagian dari orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka di dalam darah Anak Domba? (Why 7:14). Bukankah karena darah Anak Domba, mereka semua menjadi milik pusaka dan kepunyaan Allah dalam kerajaan-Nya? (Why 5:9).
Lalu mengapa Penguasa yang kudus, Anak Domba Allah tidak segera menjawab seruan yang nyaring itu? Wahyu 15:3 tertulis, "Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya :"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!". Dalam kebesaran dan keajaiban serta keadilan dan kebenaran, Tuhan selalu mengambil keputusan saat yang tepat. Bila dianggap sudah waktunya, maka Dia Yang Setia dan Yang Benar, akan menghakimi dan berperang dengan adil. (Why 19:11). Dia, Yang Setia dan Yang Benar yakni Yesus Kristus (Why 1:5, 3:7) akan menaklukan Iblis dan semua pengikutnya dan mulailah penghakiman atas bumi.
Sang Hakim, Yesus Kristus - Anak Domba yang menanggung dosa dunia, masih menawarkan kesempatan pengampunan. Dia menawarkan keselamatan akan tetapi pribadi yang sama juga akan menjadi Hakim yang memberi keputusan yang bersifat kekal. Hakim itu masih memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengampunan. Kesempatan suatu saat akan lenyap dan bila itu terjadi semuanya sudah terlambat. Bila terlambat maka akan diadili menurut perbuatannya tanpa ada kesempatan pengampunan. (Why 20:12,13) Sebelum tiba waktunya, kesempatan mendapatkan pengampunan masih terbuka, Dia telah membeli dengan darah-Nya semua orang tawanan dosa yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Dalam Penghakiman akan sungguhnya nyata keadilan, penghukuman, kebenaran dan kesempurnaan kasih-Nya.
Publikasi : Wed, 10 Feb 2010 10:00:52 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar