Δόξαν παρὰ ἀνθρώπων οὐλαμβάνω / Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. (Yohanes 5:41)
Kata οὐ λαμβάνω berarti saya tidak menerima, berasal dari kata λαμβάνω (lambánō) (a) saya menerima, mendapatkan, (b) saya ambil , merebut. lambánō (dari akar primitif, laboratorium-, yang berarti." aktif merebut untuk mengambil atau menerima, "lihat kamus NAS) - dengan benar, untuk meletakkan dipegang dengan agresif (aktif) menerima apa yang tersedia (yang ditawarkan). lambánō ("menerima dengan inisiatif") menekankan kemauan (ketegasan) dari penerima. οὐ berarti tidak ada atau tidak - + lama, tidak, tidak pernah, tidak ada (manusia),, (bisa-)tidak, + tidak, + khusus, un (-layak), ketika, + tanpa, + belum tapi. Kata Δόξαν berarti "pujian, kehormatan, kemuliaan". Kata ἀνθρώπων berarti manusia.
Yesus dalam mengajar tidak memikirkan pujian, kehormatan, kemuliaan, sanjungan dari manusia yang hidup dalam berbagai kelompok. Yesus yang bergerak memberitakan Kabar Baik, berdiri dan terlepas dari berbagai macam aliran dalam agama Yahudi karena Dia menyatakan kebenaran yang tidak memerlukan kehormatan dari sebuah kelompok dalam aneka aliran Agama Yahudi. Tuhan Yesus tidak mencari kehormatan. Dalam masyarakat Yesus hidup, nilai kehormatan (gengsi) adalah nilai paling penting.
Kehormatan adalah nilai tertinggi manusia di Timur Tengah sampai saat ini, dan kedua adalah uang. Kedudukan dan kehormatan pada masa itu didasarkan kepada keturunan, kekayaan, kekuasaan, pendidikan dan keutamaan. Kedudukan sudah merupakan bagian dari agama dan menentukan aliran agama Yahudi yang dianut seperti kehidupan sosial.
Aliran-aliran Agama Yahudi, Era Yesus (kedatangan pertama). adalah:
1. Kaum Farisi
- Asal
- sesuatu yang dianggap haram menurut Hukum Taurat
- orang yang najis
- politik. Entah dari Yudas Makabeus atau dari Yohanes Hyrkanus ketika dia menolak kaum Hasidim dan memihak kaum Saduki. Namun sikap politiknya " kurang pasti " / flesibel.
- Aliran Shammai- lebih kaku dalam penafsiran
- Aliran Hillel- lebih toleran dalam penafsiran
- Hal-hal yang unik tentang kaum Farisi
- Kedaulatan Allah
- Peranan/wibawa Hukum Taurat yang terunggul dan penafsirannya
- Penantian akan Mesias
- Organisasi-persekutuan/persaudaraan. Mereka adalah kaum yang paling dihormati oleh rakyat.
- Hukum Taurat
- Jenis hukum lidah
- Halakah: peraturan tentang hidup, peraturan untuk perilaku
- Haggadah: tafsiran untuk pembinaan, pelajaran yang membina
- Kriterion/ ciri khas
- Sesuai dengan Alkitab
- Sudah diterima sebagai tafsiran yang benar selama waktu yang cukup panjang
- Berhubungan dengan rabi yang berotoritas
- Diterima oleh kebanyakan rabi-rabi
- Mereka adalah golongan bangsawan yang memusatkan kegiatan mereka di Bait suci. Mereka berwibawa menunaikan persembahan di bait Suci.
- Mereka mempunyai pandangan yang konsevatif tentang Alkitab, yaitu mereka tidak menerima tafsiran-tafsiran apapun sebagai hal yang berotoritas. Hanya firman Allah yang ditafsirkan secara harfiah yang berotoritas, bukan tafsiran-tafsiran alegori.
- Mereka tidak menantikan Mesias.
- Data-data yang belum pasti
- Kebanyakaan Imam Besar adalah anggota Saduki. Tetapi mereka tidak bertotoritas untuk mengangkat seseorang menjadi Iman Agung. Pemerintah Roma yang menentukan hal itu.
- Organisasi mereka tidak dikenal. Tetapi anggota-anggota/kaum mempunyai sikap tertentu tentang bagaimana orang harus menunaikan ibadah. Mereka tidak menerima otoritas tafsiran lisan setingkat dengan kitab Suci.
- Perbedaan antara kaum Farisi dan kaum Saduki dalam teologi
- Kebangkitan: Baik Yosefus (Ant. Xiii. 16; Wars ii. 165) maupun PB (Mk 12:18;KPR 4:1f; 23:8) mengatakan bahwa kaum Saduki tidak percaya pada kebangkitan orang mati yang dipercayai oleh kaum Farisi
- Malaikat-malaikat dan roh-roh.
Kaum Eseni. Kaum ini menghayati kehidupan komunal dengan memiliki segala sesuatu bersama-sama. Mereka memusatkan perhatian pada hikmat (Firman). Mereka kecewa pada hasil pemberontakan yang dihasilkan oleh golongan Makabeus dan menyingkirkan diri ke padang gurun untuk menghayati kehidupan komunal. Sumber: Yosefus, Filo, Plini yang besar
- Perdebatan tentang Naskah-naskah Laut Mati
- Kaum eseni menurut Yosefus, Filo, dan Plini
- Tanggal Naskah-naskah
- Identitas masyarakat/ persekutuan
- Sejarah Komunitas Qumran
- Organisasi Qumran Community/ masyarakat Qumran
- Komunitas eskatologis
- Perjanjian
- Waktunya hanya sementara sebelum akhir zaman
- Nama: Sikarii yang artinya pedang pendek yang disembunyikan dalam pakaian. Yosefus mempersalahkan kaum Zelot yang membuat bangsa Israel memberontak terhadap kekaisaran Romawi
- Golongan-golongan pemberontak
- Identitas orang-orang Samaria: ada perbedaan antara orang Samaria dan orang Yahudi dalam harapan akan politik, kemudian perbedaan kepercayaan kepada Yahweh.
- Kepercayaan orang Samaria: “My faith is in Thee, YHWH; and in Moses, son of Vengence and Recompense.”
- Kepercayaan kepada Yahweh.
- Kepercayaan kepada Musa: hanya Musa yang diilhamkan
- Kepercayaan kepada Hukum Taurat
- Kepercayaan pada gunung Gerizim
- Kepercayaan pada hari penghakiman dan pembalasan.
- Septuaginta: terjemahan PL dalam bahasa Yunani. Septuagianta itu terjemahan pertama dalam bahasa asing. Hukum Taurat diterjemahkan di Aleksandria untuk orang Yahudi (diaspora) yang tinggal di kota tersebut pada abad ke-3 SM.
- Apocrypha dan Pseudepigrapha
- Misynah hukum lisan para rabi yang dibukukan sekitar 200 M kemudian menjadi bagian Talmud
- Talmud tambahan pada Misynah
- Midrash bisa berarti “belajar” atau “sekolah” atau jenis seni sastra
- Targum PL yang diterjemahkan secara lisan dalam bahasa Aram kemudian dibukukan.
- Berasal dari PL
- Perkembangan penantian/ pengharapan akan Mesias itu berbeda-beda tergantung golongan-golongan
- Pertanyaan tentang Mesias yang terdapat dalam ke-4 Injil
- Nasionalisme dan penantian akan Mesias semakin berkembang setelah kematian Herodes Agung.
Orang Farisi adalah kelompok yang prihatin dan mengusahakan pembaharuan Israel. Berusaha untuk mentaati hukum Taurat, seperti orang Esseni, namun orang Farisi tidak merasa terdorong mengangkat senjata melawan Romawi sekalipun menantikan Mesias, yang membebaskan Israel dari penjajahan pada saat itu dijajah oleh Bangsa Roma. Orang Farisi memandang bahwa Allah telah menyerahkan mereka ke tangan orang-orang Roma karena ketidaksetiaan Israel kepada hukum dan warisan nenek moyang.
Yesus, seperti Yohanes Pembaptis ditolak oleh kaum Zelot, Farisi, Esseni, Saduki, ahli kitab. Yesus mengatakan bahwa tidak ada satu kelompok pun yang bersedia menerima seorang nabi, seperti halnya nabi-nabi dulu yang bernubuat melawan Israel. Yesus yang menubuatkan kehancuran Israel dan digenapi tahun 70 Masehi setelah kemenangan awal kaum Zelot yang menyisakan kelompok orang Farisi saja dan sebagian kecil ahli Kitab membuat penulis Injil Yohanes berbeda, dan tidak mencantumkan kaum Zelot, Saduki.
Yesus datang bukan mencari kehormatan dunia. Dia datang untuk melayani semua lapisan masyarakat dan berusaha menjangkau semua kelompok sekalipun kalangan Esseni sulit dijangkau karena adalah kehormatan hidup terpisah dari masyarakat yang dianggap korup namun menginginkan kehormatan sehingga ikut ditumpas oleh tentara Romawi. Orang Farisi yang sepertinya saleh sehingga tidak ikut ditumpas oleh Roma, oleh Yesus dikritik agar hidupnya tidak mencari kehormatan manusia berupa gengsi, uang, jabatan ..... Pesan Yesus hal kehormatan dalam Injil Yohanes antara lain :
- Yohanes 5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
- Yohanes 7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
- Yohanes 12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Martabat Farisi terganggu ketika melihat merosotnya orang yang menghormati dan belajar kepada mereka sebab beralih kepada Yesus. [Yohanes 12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.]
Datang kepada Yesus, untuk sebagian kelompok masyarakat Yahudi adalah sesuatu yang merusak kehormatan. Mungkin hal serupa terjadi pada sejumlah kelompok masyarakat saat ini. Datang kepada Yesus haruslah dengan sikap rendah hati dan siap melepaskan sesuatu yang kemudian hari ternyata tidak bertentangan dengan ajaran-Nya yang adalah kebenaran. Hal itu telah dialami oleh sejumlah Farisi yang datang kepada-Nya. Misal Nikodemus. [Yohanes 12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.]
Sebagaimana Yesus tidak mencari hormat manusia, murid-murid-Nya yang dianjurkan tidak mencari hormat manusia melainkan berada bersama Yesus dengan upah dihormati Allah.
Publikasi: Mon, 24 Jan 2011 01:57:33 +0000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar