Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka:
Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. (Imamat 19:2)
דַּבֵּר אֶל־כָּל־עֲדַת בְּנֵי־יִשְׂרָאֵל וְאָמַרְתָּ אֲלֵהֶם קְדֹשִׁים תִּהְיוּ כִּי קָדֹושׁ אֲנִי יְהוָה אֱלֹהֵיכֶם׃
Tuhan Allah adalah
kudus, sesuatu hal penting diketahui oleh setiap umat-Nya. Untuk Hal ini Tuhan
menugaskan Musa menyampaikan hal yang sangat mendasar dari diri Tuhan Allah
yaitu Kudus.
Kudus berarti suci,
sakral, tak ada cacatnya (moral), tak bernoda, tidak
bercampur, tidak kompromi, dan terpisah dari kelemahan manusia,
kenajisan, dan dosa. Allah adalah kudus maka dalam diri Allah tidak ada noda
sedikitpun dan tidak dapat bekompromi dengan moral yang rusak sekalipun sedikit
sekali (ingat peribahasa nila setitik rusak susu sebelanga). Umat Israel
diingat hal penting ini bahwa TUHAN yang Kudus adalah Tuhan yang serius sekali
dalam urusan hidup kudus dan ini menjadi syarat mutlak hidup bersama-Nya yang
kudus yang tidak memiliki kelemahan, kenajisan dan dosa.
Kekudusan Allah berdampak besar bagi
kehidupan seseorang hingga kehidupan bangsa-bangsa saat Dia bertindak dalam
kekudusan-Nya menegak nama-Nya yang kudus. ( Ulangan 23:14 Sebab TUHAN,
Allahmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan
menyerahkan musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya
jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari
padamu.") Saat Allah bertindak dalam kekudusan-Nya maka Dia tidak akan
berkompromi dengan segala kenajisan dan dosa maka saat itu segala sesuatu
yang bersifat tidak bermoral, najis, dosa dan bermain-main dan atau berkompromi
dengan kejahatan akan dihukum, saat itu kekudusan akan ditegakan dan jika
kekudusan ditegakan bila umat-Nya melakukan hal yang berkompromi dengan hal
yang tidak kudus terlebih lebih turut aktif melakukan apa yang tidak kudus maka
akan alami nasib yang sama dengan orang-orang yang bukan umat-Nya karena
nama-Nya adalah Kudus. Bila Allah yang kudus bersama kita, maka Dia tidak akan
menghanguskan sekalipun Dia tetap menyatakan kekudusan yang dilanggar sesuatu
yang memiliki dampak resiko tidak menyenangkan. ( Hosea 11:8-9 Masakan Aku
membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? Masakan Aku
membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? Hati-Ku berbalik
dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak./9/Aku tidak akan melaksanakan
murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab
Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak
datang untuk menghanguskan.)
Allah adalah kudus untuk selama-lama-nya
baik dulu, sekarang maupun masa depan ( Dan keempat makhluk itu
masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan
mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam:
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan
yang ada dan yang akan datang." /Wahyu 4:8/) Dalam kekudusan-Nya maka
unsur utama DIA layak disembah karena DIA adalah MahaKudus dan merupakan
sesuatu yang patut dilakukan setiap manusia yang hadir ke tempat DIA Yang
Kudus. Teks antara lain :
·
1 Tawarikh16:29 ~ Berilah kepada TUHAN kemuliaan
nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah
kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan
- Mazmur
99:9 ~ Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan
gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita
Kekudusan adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari ALLAH. Bangsa Israel yang telah dikeluarkan dari
Mesir dan hidup terpisahkan dari setiap hal yang najis dan kotor melalui
perjalanan di padang gurun yang sepi tak berpenghuni....Israel saat itu
mendapatkan anugerah hidup kudus yang dikemudian hari diperhadapkan dalam
situasi untuk memilih tetap hidup kudus karena TUHAN yang memanggil dan yang
telah membebaskan serta memisahkan dengan bangsa-bangsa lain adalah kudus.
Melalui anugerah-Nya maka Musa dan Israel diserukan hidup kudus karena mereka telah
dikuduskan dan saat perintah ini diumumkan maka masuk ke dalam level yang lebih
tinggi yaitu pilihan untuk tetap hidup kudus dalam anugerah-Nya.
Panggilan untuk memilih hidup kudus adalah
anugerah-Nya dari Allah Yang Kudus setelah Dia meyatakan kekudusan-Nya. (Yesaya
5:6 ~ Tetapi TUHAN semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya,
dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya).
Umat-Nya semua dipanggil untuk memilih hidup kudus. Firman-Nya hal kekudusan antara
lain:
- Amsal 9:10 ~ Permulaan
hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah
pengertian.
- Ibrani 12:14 ~
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan
- I Petrus 1:13-16
~ Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah
pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu
pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang
taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu
kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh
hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab
ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kuduslah kamu, adalah ajaran mendasar dalam iman Kristen. Kuduslah kamu
dalam Kekristenan selalu berbicara tentang positional
sanctification (kekudusan posisi) dan progressive
sanctification (kekudusan pengalaman). Bangsa Israel yang telah
dalam kekudusan posisi karena telah dipisahkan dari bangsa Mesir dan berada di
padang gurun diperhadapkan untuk memilih dan menikmati pengalaman kekudusan
melangkah bersama Tuhan dimana Tuhan Maha Kudus memimpin langkah yang
memperbaharui pengenalan senantiasa akan kekudusan Allah dalam tuntunan-Nya
yang benar dalam kekudusan-Nya.
Berjalan bersama-Nya karena telah mendapat
anugerah kekudusan posisi adalah anugerah mengherankan dari Allah Maha Kudus
agar menikmati pengalaman tak terpikirkan oleh kita bahwa DIA yang Kudus karena
kasih-Nya memanggil dan memperhadapkan pilihan hidup kudus.
Artikel terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar