Adam bersetubuh pula dengan istrinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laku-laku dan menamai Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya". (Kej 4:25)
Habel seorang anak dari Hawa yang memiliki hubungan dengan Allah Pencipta telah tiada. Dilain pihak Allah berjanji bahwa keturunan Hawa akan meremukkan kepala ular. (Kej 3:15) Untuk meremukkan kepala ular dibutuhkan iman dan ketaatan kepada perintah Allah sedemikian rupa yang melampaui pelanggaran terhadap perintah Allah Pencipta yang telah dibuat Hawa dan Adam.
Iblis mungkin senang melihat anak Adam dan Hawa yang "dekat" dengan Tuhan Allah telah tiada, tetapi akibat perbuatan dosa maka Kain harus menjadi pelarian dan pengembara yang meninggalkan kampung halamanannya dengan keterpaksaan. Allah setia terhadap perjanjian yang dibuat-Nya.
Adam dan Hawa pun yang sedih atas meninggalnya Habel, mendapatkan Set. Set yang lahir dari keturunan Adam dan Hawa yang berdosa dan terpisah dari Tuhan Allah mengikuti keteladanan dari Habel. Set sebagai ahli waris perjanjian bahwa akan datang penyelamat yang meremukkan kepala ular.
Iman kepada perjanjian Allah yang diberikan kepada orang tuanya. Iman terhadap perjanjian Allah itu yang menyelamatkan dan mendorong untuk mendorong memberi atau mempersembahkan yang terbaik kepada Allah.
(Kej 5:4) Iman kepada perjanjian Allah yang penuh rahmat, murah hati dan sumber kasih karunia menjadikan hidup dibenarkan karena kemurahan-Nya dan membentuk serta mengubahkan orang yang benar-benar beriman.
Set tumbuh menjadi orang yang mempercayai perjanjian Allah sekalipun belum saat itu ada yang meremuk kepala ular (iblis)/ mengalahkan Iblis. Sekalipun belum melihat namun percaya adalah bentuk dari iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar